PRABUMULIH, PALPOS.ID - Dalam upaya memperluas akses pendidikan bagi warga binaan yang putus sekolah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Prabumulih terus berinovasi melalui program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Sejak setahun terakhir, lembaga pemasyarakatan tersebut aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang mencakup Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, Paket B, dan Paket C.
Meski ketiga jenjang program tersebut telah disiapkan, namun hingga kini PKBM Tunas Integritas Rutan Prabumulih baru menjalankan program Kejar Paket A secara optimal.
Program ini difokuskan bagi warga binaan yang belum tamat Sekolah Dasar (SD) atau bahkan masih buta huruf.
BACA JUGA:Buron 10 Bulan, Pencuri Sapi Lintas Kabupaten Ditangkap Tim Resmob Polres Prabumulih di Muara Enim
BACA JUGA:Peringati Seperempat Abad ARSADA, Wawako Prabumulih Sumbangkan Sekantong Darah
Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, Sandy Wiguna SKom MSi, mengatakan bahwa kegiatan PKBM di lingkungan Rutan Prabumulih menjadi bagian penting dari upaya reintegrasi sosial bagi narapidana.
Melalui pendidikan, para warga binaan diharapkan dapat memiliki kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung sebagai bekal ketika mereka kembali ke masyarakat.
“Karena sasaran kita yang buta aksara dan yang belum tamat SD. Saat ini ada 20 warga binaan yang sudah terdaftar mengikuti program Kejar Paket A,” ungkap Sandy Wiguna kepada wartawan.
Dijelaskannya, menurut data Dapodik (Data Pokok Pendidikan) yang dimiliki Rutan Prabumulih, dari 20 warga binaan yang mengikuti program tersebut, sebanyak 13 orang benar-benar buta huruf.
BACA JUGA:Warga Sukaraja Ditangkap Polisi Saat Hendak Edarkan Sabu di Bukit Lebar Prabumulih
Mereka kini secara rutin mengikuti kegiatan belajar setiap hari di ruang belajar yang telah disiapkan pihak Rutan.
“Berdasarkan data kami, memang cukup banyak warga binaan yang sama sekali belum bisa membaca dan menulis.
Jadi dengan adanya PKBM ini, mereka bisa belajar dari dasar, agar tidak tertinggal dan bisa lebih siap menjalani kehidupan setelah bebas nanti,” jelas Sandy.