“Kita siagakan baik itu personel maupun peralatan tanggap bencana. Kita ingin semuanya siap sedini mungkin agar tidak terjadi kepanikan saat bencana benar-benar datang,” katanya.
BACA JUGA:Buron 10 Bulan, Pencuri Sapi Lintas Kabupaten Ditangkap Tim Resmob Polres Prabumulih di Muara Enim
BACA JUGA:Peringati Seperempat Abad ARSADA, Wawako Prabumulih Sumbangkan Sekantong Darah
Sebagai bagian dari strategi kesiapsiagaan, Polres Prabumulih juga telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan dari lapangan.
Beberapa wilayah di Kota Prabumulih, khususnya di Kecamatan Prabumulih Barat dan Prabumulih Timur, disebut sebagai daerah yang cukup sering mengalami banjir saat curah hujan tinggi.
“Hasil profiling kita menunjukkan beberapa daerah rawan banjir, seperti di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat. Wilayah tersebut sering terdampak jika terjadi luapan sungai.
Oleh karena itu, kita sudah memberikan peringatan dini dan melakukan langkah-langkah antisipasi agar saat terjadi banjir nanti, koordinasi antar-stakeholder bisa berjalan cepat dan efisien,” terang perwira menengah Polri alumni Akpol 2005 ini.
Untuk mempercepat komunikasi antar instansi saat terjadi keadaan darurat, Polres Prabumulih telah membentuk grup WhatsApp koordinasi yang beranggotakan perwakilan dari Polres, BPBD, Pemadam Kebakaran, serta OPD terkait.
Langkah ini diambil agar setiap informasi mengenai kondisi cuaca ekstrem, debit air, dan potensi bencana dapat segera ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.
“Kalau posko utama belum kita siagakan, karena saat ini masih dalam tahap pemantauan.
Namun masing-masing instansi sudah kita instruksikan untuk siaga di tempatnya masing-masing.
Polres di Mapolres, Polsek di wilayahnya, BPBD di kantor, begitu juga pemadam di posnya,” jelas Kapolres Bobby.
Bobby menambahkan, jika nantinya intensitas hujan meningkat dan ada potensi banjir, maka posko bersama akan segera dibentuk di titik-titik rawan banjir agar koordinasi dan penanganan lapangan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
“Nanti jika curah hujan sudah tinggi, kita akan segera membentuk posko di dekat titik rawan banjir. Tujuannya agar koordinasi lebih mudah dan respons tanggap darurat bisa dilakukan secara cepat,” imbuhnya.
Kapolres juga menekankan pentingnya kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi situasi darurat.
Ia berharap seluruh aparatur pemerintah, baik dari kepolisian maupun instansi lain, telah memahami peran dan tanggung jawab masing-masing saat terjadi bencana.