PALI, PALPOS.ID - Upaya pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan kembali mendapat dukungan nyata dari sektor industri energi nasional.
Melalui program Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh atau PERMATA, PT Pertamina EP (PEP) Adera Field bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 4 hadir memberikan harapan baru bagi masyarakat Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, Sumatra Selatan.
Program yang berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian berkelanjutan ini menjadi bukti bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mampu bertransformasi menjadi gerakan pemberdayaan yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
Manager Community Involvement & Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, Iwan Ridwan Faizal, menjelaskan bahwa program PERMATA dirancang dengan pendekatan perencanaan partisipatif berbasis aspirasi masyarakat serta menggunakan metode Logical Framework Analysis (LFA).
BACA JUGA:Baru Tiga Bulan Keluar Penjara, Residivis Curanmor Asal Pali Ditangkap Tim Elang Muara di Muara Enim
Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak sekadar menjadi penerima manfaat, tetapi turut aktif menentukan arah pengembangan dan prioritas program sesuai potensi lokal.
“Program PERMATA tidak hanya sekadar CSR. Ia sudah bertransformasi menjadi gerakan pemberdayaan yang menyentuh akar persoalan sosial dan ekonomi masyarakat melalui pengetahuan, inovasi, serta kelembagaan,” ungkap Iwan Ridwan Faizal.
Fokus utama program ini adalah pengembangan pertanian padi yang adaptif terhadap perubahan iklim, termasuk pengenalan varietas padi tahan iklim seperti Mentik Susu dan Ngaos.
Kedua varietas ini dinilai mampu bertahan di tengah fluktuasi cuaca ekstrem yang sering melanda wilayah Sumatra Selatan, sekaligus menghasilkan panen dengan kualitas baik.
BACA JUGA:Wujudkan Kota Bersih, Pemkot Prabumulih Gandeng PLN Bangun Fasilitas 3R Ramah Lingkungan
Salah satu inovasi unggulan dalam program PERMATA adalah pemanfaatan limbah jerami.
Jika sebelumnya jerami pascapanen hanya dibakar dan mencemari udara, kini masyarakat Desa Pengabuan telah mampu mengolahnya menjadi briket ramah lingkungan yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk rumah pengering hasil pertanian (Dry House).
Selain itu, limbah organik lainnya diolah menjadi pupuk organik dan Mikro Organisme Lokal (MOL), yang membantu memperbaiki kesuburan tanah dan menekan biaya produksi petani.