OGANILIR, PALPOS.ID – Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas Sosial menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional di halaman Kantor Camat Indralaya Utara, Senin (10/11/2025).
Upacara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani, Forkopimda, pejabat OPD, para Veteran serta para pelajar dan tokoh masyarakat.
Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Ksatria Seguguk yang terletak di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani yang membacakan pidato Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf menyampaikan bahwa Hari Pahlawan bukan hanya untuk mengenang jasa para pejuang, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh bangsa agar terus meneladani nilai-nilai perjuangan.
BACA JUGA:Unit PPA Polres Ogan Ilir Ungkap Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Desa Ibul Besar II
BACA JUGA:Pengedar Barang Haram di Desa Nagasari Diciduk Polisi, 9 Paket Barang Bukti Berhasil Diamanakan
“Bukan demi diri sendiri, tetapi demi masa depan kita yang bahkan belum mereka kenal,” ucap Ardani mengutip pesan Menteri Sosial.
Ardani menjelaskan, ada tiga hal utama yang bisa diteladani dari para pahlawan bangsa.
Pertama adalah kesabaran, di mana para pahlawan dengan tabah menempuh perjuangan panjang, belajar, menyusun strategi, dan membangun kebersamaan di tengah keterbatasan.
“Mereka sabar menghadapi perbedaan pandangan, sabar menunggu waktu, hingga akhirnya meraih kemenangan,” ujarnya.
BACA JUGA:NPCI Ogan Ilir Sukses Masuk 4 Besar Peparprov Sumsel V di Muba, Lahat Juara Umum
BACA JUGA:Polisi Ungkap Kronologis OTT Oknum LSM Diduga Peras Kepala Desa di Ogan Ilir
Kedua adalah semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan, para pahlawan tidak mencari jabatan, tidak menuntut balasan, dan tidak mengincar harta peninggalan penjajah.
“Mereka kembali mengajar, menanam, dan membangun. Itulah letak kehormatan yang sejati, bukan dari jabatan yang dimiliki, melainkan dari manfaat yang ditinggalkan,” lanjutnya.
Ketiga, menurut Ardani, adalah pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang demi kemakmuran bangsa dan menjadikan perjuangan sebagai ibadah serta pengorbanan.