Soe, yang saat ini merupakan ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, disebut-sebut sebagai calon kuat pusat pemerintahan Provinsi NTT Selatan.
Letaknya yang strategis, infrastruktur yang terus berkembang, dan fungsi administratif yang sudah berjalan membuat Soe dinilai layak untuk menjadi ibu kota provinsi baru.
Potensi Unggulan: Jagung dan Ternak Sapi
Wilayah selatan Pulau Timor terkenal sebagai lumbung jagung dan ternak sapi.
Dua komoditas ini telah lama menjadi andalan masyarakat setempat dan menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Baru, Muria Raya atau Jawa Utara
Produksi jagung yang melimpah menjadikan daerah ini penting dalam peta ketahanan pangan provinsi.
Sementara sektor peternakan sapi potong berkembang pesat, baik untuk konsumsi lokal maupun potensi ekspor ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Tak hanya itu, daerah pesisirnya memiliki potensi perikanan laut yang belum tergarap maksimal.
Jika dikelola secara profesional dan mendapat dukungan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah, sektor perikanan bisa menjadi penopang tambahan ekonomi masyarakat NTT Selatan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Mpur Untuk Pengakuan Identitas
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi DIS Dengan 7 Kabupaten dan Kota Bergabung
Latar Belakang Usulan Pemekaran: Akses dan Pemerataan
Selama ini, wilayah selatan Pulau Timor sering mengeluhkan minimnya akses terhadap layanan publik, infrastruktur, dan perhatian dari pemerintah provinsi di Kupang.
Jarak yang jauh, medan yang sulit, serta ketimpangan pembangunan menjadi alasan utama di balik dorongan pemekaran ini.
Masyarakat setempat merasa pembangunan tidak merata dan kebutuhan mereka sering kali tidak menjadi prioritas.