Gelar Airlangga Career, PPKA UNAIR dan Pertamina Drilling Dorong Mahasiswa Jadi Pionir Teknologi Kreatif

Rabu 19-11-2025,12:26 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

Transformasi ini hanya dapat berjalan bila teknologi dan kreativitas mampu dipadukan dengan baik.

BACA JUGA:Muslimat NU Kota Prabumulih 2025–2030 Resmi Dilantik, Wawako Franky Tekankan Kolaborasi Program Keagamaan

BACA JUGA:Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai, Kapolres Prabumulih: Upaya Bersama Menekan Pelanggaran Lalu Lintas

“Di Pertamina Drilling, kami percaya bahwa kreativitias bukan hanya tentang menciptakan hal baru, tetapi juga tentang memikirkan ulang proses yang sudah ada, mengoptimalkannya, dan menjadikannya lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” sambungnya.

Lebih lanjut pada kesempatan itu, Ade Barkah memperkenalkan sejumlah inovasi unggulan Pertamina Drilling yang banyak melibatkan sentuhan teknologi modern, khususnya kecerdasan buatan (AI), sekaligus mengedepankan prinsip keberlanjutan mulai dari AI-See-U CCTV AI untuk Keselamatan Kerja.

“AI-See-U menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko sekaligus menciptakan budaya kerja yang lebih aman,” ujar Ade Barkah.

Kemudian, program GUD × UBUKI, upcycle coverall menjadi produk kreatif. Tidak hanya fokus pada teknologi kecerdasan buatan, Pertamina Drilling juga memperkenalkan program GUD × UBUKI (Gear Upcycling Drilling), sebuah inisiatif yang mengupcycle atau mendaur ulang coverall bekas pekerja menjadi berbagai produk kreatif, seperti tas, pouch, dan aksesori.

Program ini memiliki nilai tambah yang signifikan yakni mengurangi limbah industri, mendukung ekonomi sirkular, dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.

Produk hasil upcycle ini bahkan mendapat apresiasi sebagai bentuk inovasi kreatif berbasis pemberdayaan.

Ade Barkah menuturkan bahwa mahasiswa dapat belajar banyak dari program ini, terutama mengenai bagaimana memadukan kreativitas, kepedulian lingkungan, dan nilai ekonomis dalam satu konsep.

Selanjutnya, Teknologi Solar Water Treatment di Papua Barat Daya. Inovasi lain yang tidak kalah menarik adalah penerapan Solar Water Treatment di Kampung Posa, Papua Barat Daya.

Teknologi pemurnian air ini bekerja dengan memanfaatkan energi matahari serta arang aktif yang dibuat dari bonggol jagung.

Sistem ini menghasilkan air bersih yang layak konsumsi, membantu warga di daerah dengan akses terbatas terhadap sumber air bersih.

“Solar Water Treatment bukan hanya solusi teknologi, tetapi juga wujud kepedulian industri terhadap masyarakat,” jelas Ade Barkah. 

Kolaborasi antara PPKA UNAIR dan Pertamina Drilling dalam kegiatan ini memiliki pesan besar, mahasiswa harus berani mencoba hal baru, memiliki keyakinan terhadap ide-idenya, dan tidak takut untuk berkolaborasi.

Melalui berbagai contoh inovasi yang dipaparkan, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa inovasi bukan hanya soal menemukan teknologi baru, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut dapat diolah menjadi solusi kreatif dan bermanfaat.

Kategori :