PRABUMULIH, PALPOS.ID - Upaya menanamkan kedisiplinan dan budaya tertib berlalu lintas kepada generasi muda terus digencarkan jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Prabumulih.
Melalui program edukasi langsung ke sekolah-sekolah, Polres Prabumulih melalui Satuan Lalulintas ingin memastikan para pelajar memahami pentingnya keselamatan di jalan raya sejak usia dini.
Langkah ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran serta menciptakan generasi muda yang sadar hukum dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara mengedukasi tersebut yakni menjadi Pembina upacara, pada Senin, 24 November 2025, Tiga personel Satlantas Polres Prabumulih, yakni Kanit Regident Satlantas Iptu Okta Ariana SH, Kanit Turjawali Satlantas Ipda Reno Oktarua SH, dan Kanit Kamsel Satlantas Ipda Heryadi, turun langsung sebagai pembina upacara di tiga sekolah berbeda, yaitu SMP Negeri 12 Prabumulih, SMP Negeri 8 Prabumulih, dan SMP Negeri 4 Prabumulih.
BACA JUGA:Usai Rolling 4 Kepala Dinas, Walikota Prabumulih Tunjuk Pelaksana Tugas
BACA JUGA:Produksi Capai 73 Ton, Polres Prabumulih Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Jagung
Kehadiran para kanit tersebut menjadi bagian dari program rutin Satlantas Polres Prabumulih dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan terkait keselamatan lalu lintas kepada para pelajar.
Dalam amanat upacara yang disampaikan secara terpisah di tiga sekolah tersebut, para Kanit Satlantas memberikan pesan penting tentang perlunya mematuhi aturan lalu lintas.
Mereka menegaskan bahwa keselamatan jalan bukan hanya menjadi tanggung jawab orang dewasa, tetapi juga menjadi budaya yang harus ditanamkan sejak dini kepada seluruh siswa.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Prabumulih, Ipda Reno Oktarua SH, menekankan bahwa banyak kecelakaan lalu lintas melibatkan remaja karena kurangnya pemahaman mengenai aturan dasar berkendara.
BACA JUGA:Seorang Warga Prabumulih Tewas Mengenaskan di Prabujaya, Diduga Disambar Kereta Api Babaranjang
Oleh sebab itu, penyuluhan ini menjadi sangat penting agar pelajar memiliki pengetahuan yang cukup sebelum suatu saat nanti mereka mulai menggunakan kendaraan.
“Anak-anak sekalian wajib mematuhi aturan berlalu lintas, dengan selalu menggunakan helm SNI, serta tidak membawa kendaraan sebelum cukup umur, tidak berboncengan lebih dari dua orang, dan juga tidak boleh balap liar,” tegas Reno di hadapan para siswa.
Menurut Reno, peran siswa bukan hanya sebagai pengguna jalan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mengingatkan keluarga maupun teman sebaya terkait pentingnya keselamatan berkendara.