PALPOS.ID — Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan perangkat yang tidak hanya cerdas namun juga tangguh terus meningkat.
Salah satu fitur yang kini menjadi perhatian utama konsumen adalah ketahanan terhadap suhu ekstrem, baik panas maupun dingin.
Kemampuan ini dianggap sebagai indikator kualitas sekaligus daya tahan perangkat dalam menghadapi berbagai kondisi lingkungan, terutama bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan sering berpindah dari satu situasi ekstrem ke situasi lainnya.
Ketahanan Suhu Ekstrem Jadi Standar Baru di Industri Gadget
BACA JUGA:Tangguh Luar Dalam dengan Daya Tahan Kelas Militer: Perangkat Modern untuk Aktivitas Tanpa Batas
BACA JUGA:Realme C85 Hadir dengan IP69 Pro, Klaim Jadi HP Paling Tangguh di Dunia
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen perangkat elektronik—mulai dari smartphone, smartwatch, earbuds, hingga laptop—mulai menekankan fitur ketahanan suhu ekstrem sebagai nilai jual utama. Hal ini bukan tanpa alasan.
Perubahan suhu semakin sering terjadi dalam aktivitas harian, dan pengguna membutuhkan perangkat yang tetap bisa bekerja secara optimal tanpa gangguan.
Misalnya, smartphone yang dipakai di bawah terik matahari dapat mencapai suhu lebih dari 45°C.
Di sisi lain, pengguna yang beraktivitas di daerah pegunungan bisa menghadapi suhu dingin yang membuat perangkat rawan ngadat.
BACA JUGA:Nubia V60, Smartphone Murah dengan Fitur Lengkap untuk Gamer Pemula
Dengan kondisi seperti ini, ketahanan suhu ekstrem bukan lagi fitur tambahan, tetapi menjadi kebutuhan dasar bagi banyak orang.
Apa yang Dimaksud dengan Tahan Suhu Ekstrem?
Ketahanan suhu ekstrem berarti perangkat telah melewati serangkaian pengujian intensif, seperti: