PALPOS.ID - Tren kuliner pedas kembali mencuat, dan kali ini giliran Tahu Jeletot yang menjadi pusat perhatian. Camilan berbahan dasar tahu berisi isian pedas ini sukses menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan.
Dalam beberapa bulan terakhir, beragam gerai dan pedagang UMKM yang menjual Tahu Jeletot melaporkan kenaikan penjualan hingga dua kali lipat.
Fenomena ini bukan hal baru di dunia kuliner Indonesia, namun popularitas Tahu Jeletot kembali melejit setelah berkembangnya konten-konten kuliner di media sosial.
Banyak kreator makanan mengunggah video mencicipi berbagai tingkat kepedasan Tahu Jeletot, lengkap dengan reaksi ekstrem yang membuat penonton penasaran untuk mencoba.
BACA JUGA:Mi Chili Oil, Saus Pedas Baru yang Jadi Primadona Pecinta Kuliner Indonesia
Seorang pedagang di kawasan Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa jumlah pembeli harian meningkat drastis setelah salah satu videonya viral.
“Biasanya saya hanya menjual sekitar 200 potong per hari, tapi sejak video itu ramai, saya bisa menjual lebih dari 500 potong,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelanggan tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari daerah lain yang sengaja datang untuk mencoba “pedas nendang” khas Tahu Jeletot.
Melambungnya permintaan membuat pelaku usaha mulai berinovasi dengan berbagai varian rasa. Jika sebelumnya Tahu Jeletot identik dengan isian cabai rawit, wortel, dan kol, kini banyak gerai menawarkan versi yang lebih modern.
BACA JUGA:Mie Goreng Terus Meroket : Dari Warung Pinggir Jalan hingga Pasar Global
BACA JUGA:Ayam Penyet Sambal Ijo Jadi Primadona Baru Kuliner Nusantara
Ada varian keju pedas, tuna pedas, ayam suwir cabai hijau, hingga rasa “extra lava” yang menawarkan sensasi pedas berkali-kali lipat.
Salah satu brand kuliner lokal bahkan meluncurkan varian Tahu Jeletot Volcano dengan tingkat kepedasan bertingkat, mulai dari level 1 hingga level 10.
Peluncuran ini langsung menarik perhatian penggemar makanan ekstrem. Mereka berlomba-lomba mencoba level tertinggi dan membagikan pengalaman mereka di platform seperti TikTok dan Instagram.