Menurut pengamat kuliner, kepopuleran Tahu Jeletot didorong oleh dua hal utama: kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai makanan pedas, serta sifat camilan ini yang praktis dan murah.
Dengan harga terjangkau dan rasa yang kuat, Tahu Jeletot mudah diterima oleh masyarakat luas.
Tidak hanya menjadi tren kuliner, Tahu Jeletot juga membuka peluang bisnis bagi banyak UMKM. Modal yang relatif kecil membuat banyak pelaku usaha rumahan mulai mencoba memproduksi camilan ini.
Beberapa di antara mereka memasarkan produk melalui layanan pesan antar makanan dan berhasil menarik pelanggan tetap dalam waktu singkat.
Seorang UMKM di Bandung, misalnya, memulai usaha Tahu Jeletot dari rumah dengan modal terbatas. Dalam enam bulan, usaha tersebut berkembang pesat, bahkan mampu membuka lapak di pusat jajanan dan mempekerjakan dua karyawan tambahan.
“Saya tidak menyangka responsnya sebesar ini. Tahu Jeletot ternyata punya pasar yang sangat luas,” ungkap pemilik usaha tersebut.
Pemerhati UMKM menilai bahwa lonjakan tren ini dapat menjadi peluang emas bagi para pengusaha kecil untuk memperkuat ekonomi lokal.
Ia menyarankan agar para pelaku usaha tetap menjaga kualitas produk, kebersihan, serta memperkuat pemasaran digital agar mampu bersaing secara sehat.
Popularitas Tahu Jeletot menunjukkan betapa variatifnya budaya camilan di Indonesia. Tahu yang awalnya hanya dianggap sebagai lauk sederhana kini telah berevolusi menjadi ikon jajanan modern.
Kombinasi tekstur renyah di luar, lembut di dalam, serta sensasi pedas yang membakar lidah menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.
Beberapa pakar kuliner menyebut Tahu Jeletot sebagai bukti bahwa inovasi makanan tidak selalu membutuhkan bahan mahal.
Kreativitas dalam mengolah bahan sederhana bisa menghasilkan produk kuliner dengan nilai komersial tinggi.
Selain itu, Tahu Jeletot dinilai mampu menghubungkan budaya kuliner tradisional dengan selera anak muda masa kini.
Melihat antusiasme masyarakat, tren Tahu Jeletot diprediksi masih akan bertahan dalam waktu lama. Selama pelaku usaha terus berinovasi, pasar camilan pedas ini diperkirakan tetap berkembang.
Bahkan beberapa pengusaha mulai merencanakan ekspansi ke luar negeri, khususnya ke negara-negara dengan populasi diaspora Indonesia yang besar.
Analis kuliner menilai bahwa Tahu Jeletot berpotensi menjadi salah satu camilan khas yang mendunia, seperti halnya rendang atau bakso.