PALPOS.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, jajanan tradisional tahu isi ayam suwir menjadi perbincangan hangat di berbagai kota besar Indonesia.
Tidak hanya dijual di pasar tradisional, makanan ringan ini juga mulai merambah kafe, gerai camilan modern, hingga platform pemesanan online.
Dengan cita rasa gurih, tekstur lembut di dalam, dan kulit tahu yang renyah di luar, tahu isi ayam suwir dinilai berhasil menjembatani selera klasik dan modern.
Awalnya, tahu isi ayam suwir hanya populer di beberapa daerah di Jawa Barat sebagai variasi dari gorengan isi sayur. Namun sejak akhir 2024, tren kuliner rumahan yang diunggah di media sosial—terutama TikTok dan Instagram—membuat popularitasnya melejit.
BACA JUGA:Sayur Urap : Kuliner Tradisional yang Menyimpan Ragam Manfaat Sehat
BACA JUGA:Ayam Betutu, Kuliner Khas Bali yang Mendunia
Sejumlah konten kreator kuliner menampilkan proses memasak yang sederhana namun menggugah selera, sehingga membuat banyak orang tertarik mencoba membuat atau membeli langsung.
“Awalnya saya hanya iseng membuat versi ayam suwir karena bosan dengan tahu isi biasa,” ujar Rani Prasetyo, seorang penjual camilan rumahan di Bekasi yang kini meraih omzet harian hingga Rp1,8 juta.
“Ternyata banyak pelanggan bilang rasanya lebih kaya dan lebih mengenyangkan. Dari situ pesanan terus naik.”
Tagar #TahuIsiAyamSuwir bahkan sempat masuk daftar tren makanan lokal di media sosial, dengan ribuan unggahan video dalam beberapa minggu.
BACA JUGA:Rujak Cingur, Kuliner Khas Surabaya yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Pempek : Kuliner Khas Palembang yang Mendunia
Keunikan tahu isi ayam suwir terletak pada kombinasi bahan yang mudah ditemui, namun menghasilkan rasa yang cukup kompleks.
Ayam yang telah direbus lalu disuwir halus dibumbui bawang putih, bawang merah, lada, sedikit kecap manis, dan tambahan sayuran seperti wortel atau kol.
Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam tahu yang telah dilubangi, lalu dicelupkan ke dalam adonan tepung sebelum digoreng.