Bupati juga meminta seluruh guru memasang banner berisi aturan dan konsekuensi tegas bagi pelaku perundungan.
BACA JUGA:Musim Hujan Ancaman Banjir Mengancam Sebagian Wilayah Sumsel, BPBD Muratara Lakukan Hal Ini!
BACA JUGA:Seorang Petani di Rawas Ilir Jadi Korban Penganiayaan Brutal
Isi aturan pada banner tersebut mencakup:
- Menyapu seluruh area sekolah selama 4 bulan
- Menyapu masjid selama 4 bulan
- Memungut sampah di pasar
- Membawa 4 pot tanaman setiap hari
-Membaca Yasin 100 kali bersama (pelaku dan korban) untuk menumbuhkan rasa saling menghormati
Bupati bahkan menambahkan, bila setelah membaca Yasin siswa masih tetap membully, maka siswa tersebut akan diruqyah oleh kiyai.
Bupati Devi secara jujur menyampaikan kekhawatiran terhadap tiga masalah besar yang masih kerap muncul diantaranya:
Anak-anak saling membully
Remaja SMP terlibat narkoba (sabu dan ineks)
Pergaulan bebas di kebun sawit atau rumah kosong.
Diakhir pesannya bupati juga mengatakan bahwa dirinya juga berasal dari dusun dan hidup prihatin, tetapi kunci didikan dan pengawasan orang tua yang membentuk karakternya dan mengantarkannya seperti saat ini.
"Awak jugo anak dusun dan idup prihatin tetapi konci didikan orang tua dirumah...pengawasan urang tuo dirumah...," tutupnya. (yat)