Mie Celor, Kuliner Legendaris Palembang yang Terus Bertahan di Tengah Zaman

Sabtu 13-12-2025,16:34 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

PALPOS.ID - Palembang tidak hanya dikenal sebagai kota pempek. Di balik ketenaran makanan ikonik tersebut, terdapat satu sajian khas yang juga memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Sumatera Selatan, yakni Mie Celor.

Kuliner berbahan dasar mie ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Palembang dan hingga kini masih terus bertahan, bahkan semakin diminati oleh berbagai kalangan.

Mie Celor merupakan hidangan mie tebal yang disajikan dengan kuah kental berwarna putih kekuningan.

Kuah ini terbuat dari campuran santan, kaldu udang, dan telur, sehingga menghasilkan rasa gurih yang khas.

BACA JUGA:Laksan, Kuliner Tradisional Palembang yang Terus Bertahan di Tengah Arus Modernisasi

BACA JUGA:Burgo, Kuliner Tradisional Palembang yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Makanan Modern

Seporsi Mie Celor biasanya dilengkapi dengan udang segar, tauge, daun seledri, bawang goreng, serta perasan jeruk nipis yang menambah kesegaran rasa.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Mie Celor telah ada sejak puluhan tahun lalu dan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Palembang yang tinggal di sekitar Sungai Musi.

Udang sebagai bahan utama kuah mencerminkan kekayaan hasil sungai dan perairan di wilayah tersebut. Tak heran jika aroma dan cita rasa laut begitu kuat terasa dalam setiap suapan Mie Celor.

Salah satu keunikan Mie Celor terletak pada penggunaan mie yang lebih besar dibanding mie pada umumnya.

BACA JUGA:Resep Sambal Ijo Rumahan yang Segar dan Pedas, Cocok untuk Semua Hidangan

BACA JUGA:Cireng Banyur Kuah Pedas, Jajanan Tradisional yang Kembali Naik Daun

Mie ini dimasak hingga benar-benar matang, lalu disiram kuah panas yang kental. Proses memasaknya pun membutuhkan ketelitian agar kuah tidak pecah dan tetap memiliki tekstur yang lembut.

Di Palembang, Mie Celor dapat ditemukan dengan mudah, mulai dari pedagang kaki lima hingga rumah makan legendaris yang telah berdiri selama puluhan tahun.

Beberapa warung bahkan mulai buka sejak pagi hari karena Mie Celor sering dijadikan menu sarapan favorit warga setempat. Harganya yang relatif terjangkau membuat makanan ini bisa dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.

Kategori :