PALPOS.CO - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama jajaran TNI-Polri resmi memulai Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Musi 2025 guna mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Operasi ini ditandai dengan Apel Gelar Pasukan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Dr. H. Herman Deru di halaman Griya Agung, Palembang, Jumat sore (19/12/2025).
Apel berlangsung khidmat meski digelar di bawah guyuran hujan. Kondisi tersebut justru menjadi simbol kesiapsiagaan dan komitmen aparat keamanan dalam menjaga stabilitas serta memberikan rasa aman kepada masyarakat selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam amanatnya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa apel gelar pasukan merupakan tahap akhir pengecekan kesiapan personel, sarana dan prasarana, serta sinergi lintas sektor yang terlibat dalam pengamanan Nataru.
BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-77, Tekankan Solidaritas Hadapi Ancaman Global
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Apresiasi Kinerja Bea Cukai dalam Pemusnahan Barang Ilegal Tahun Anggaran 2025
Menurutnya, keberhasilan Operasi Lilin Musi 2025 sangat bergantung pada soliditas dan profesionalisme seluruh unsur pengamanan.
“Tahun ini tema Nataru adalah Nataru Hadirkan Kebaikan, Kuatkan Harapan. Tema ini mencerminkan kehadiran negara melalui aparat keamanan dan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan tentram bagi masyarakat,” ujar Herman Deru.
Ia menekankan bahwa momentum Nataru selalu diiringi dengan peningkatan mobilitas masyarakat, baik untuk beribadah, berwisata, maupun berkumpul bersama keluarga.
Oleh karena itu, negara wajib memastikan seluruh aktivitas tersebut berjalan aman, tertib, dan lancar.
BACA JUGA:Meski Anggaran 2026 Terbatas, Gubernur Herman Deru Tegaskan Program Pemprov Sumsel Tetap Pro Rakyat
Lebih lanjut, Gubernur Herman Deru mengingatkan seluruh jajaran agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru.
Berdasarkan prakiraan cuaca, sejumlah wilayah di Sumatera Selatan berpotensi mengalami hujan lebat, angin kencang, hingga risiko banjir dan gangguan transportasi.
“Antisipasi cuaca ekstrem harus menjadi perhatian serius. Respons cepat, kesiapan sarana, dan koordinasi yang solid sangat menentukan keselamatan masyarakat,” tegasnya.