MUARA ENIM, PALPOS.CO - Selesainya pembangunan jembatan rangka baja membentang dialiran Sungai Lematang Kecamatan Empat Petulai Dangku (EPD), Kabupaten Muara Enim, membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Soalnya, jembatan ini kini menjadi akses utama yang menghubungkan Desa Pangkalan Babat dengan Desa Baturaja, menggantikan jembatan gantung yang selama ini digunakan warga untuk beraktivitas sehari-hari.
Dengan peresmian yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru bersama Bupati Muara Enim H Edison, jembatan ini resmi menjadi simbol kemajuan infrastruktur daerah sekaligus harapan baru bagi warga, Sabtu 20 Desember 2025.
Masyarakat menyambut gembira peresmian jembatan tersebut karena menilai kehadiran jembatan sebagai jawaban atas kebutuhan akses transportasi yang lebih modern dan aman.
BACA JUGA:Sempat Dikejar Polisi, Reno Ditemukan Tewas di Sungai Lematang
BACA JUGA:Dikejar Polisi, Reno Terjun ke Sungai dan Tenggelam
Gubernur Sumsel H Herman Deru, menegaskan pembangunan jembatan ini bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, melainkan juga investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.
"Jembatan ini akan membuka peluang ekonomi baru, memperlancar arus barang dan jasa, serta memperkuat konektivitas antar kabupaten," ujar HD.
Sementara, Bupati Muara Enim H Edison, menambahkan bahwa jembatan ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.
"Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," harapnya.
BACA JUGA:Gagal Nyalip Pengendara Honda Supra X 125 Terlindas
BACA JUGA:PT SLR Bangun Gapura Ikon Desa Penanggiran
Lebih lanjut, Bupati juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan sehingga pembangunan jembatan ini dapat terwujud.
Adapun Jembatan itu dibangun dengan konstruksi kokoh terdiri dari tiga bentang, total panjang 180 meter dan lebar 7 meter.
Proyek ini memakan waktu pembangunan selama lima tahun, dimulai sejak 2021 hingga rampung pada 2025, dengan total biaya mencapai Rp87,153 miliar.