Wisatawan Indonesia Paling Siap Gunakan AI untuk Pengalaman Menginap Hotel, Menurut SiteMinder 2026
SiteMinder’s Changing Traveler Report 2026: Wisatawan Indonesia Paling Siap Manfaatkan Teknologi AI untuk Pengalaman Menginap di Hotel -Foto:dokumen palpos-
Penelitian SiteMinder menunjukkan bahwa teknologi akan selalu menjadi inti dari perjalanan yang lancar, dan akan terus memberikan manfaat bagi mereka yang siap untuk mengadopsinya.”
Perubahan perilaku yang didorong oleh keinginan yang lebih kuat untuk bepergian
BACA JUGA:Pertamina Drilling Tekankan Pentingnya DEI dalam Forum ICCN Connects 2025 di Bandung
BACA JUGA:Mengenal Bitcoin: Cara Kerja, Cara Mendapatkan, Hingga Legalitasnya di Indonesia
Keterbukaan yang semakin besar terhadap adopsi AI ini sejalan dengan temuan bahwa 51% wisatawan Indonesia melaporkan memiliki ‘keinginan yang jauh lebih kuat’ untuk bepergian dalam setahun ke depan (tertinggi di dunia) meskipun kondisi global masih penuh ketidakpastian.
Di kalangan Milenial Indonesia, angka ini meningkat menjadi 57%.
Sebanyak 34% wisatawan Indonesia berencana bepergian ke luar negeri pada tahun 2026, 17% akan tetap bepergian di dalam negeri, dan 49% akan melakukan keduanya. Jepang menjadi destinasi internasional paling diminati dengan 45%, disusul Singapura (28%) dan Korea Selatan (25%).
Di dalam negeri, 69% akan berwisata ke Pulau Jawa, 27% ke Sumatra, dan 26% ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Selain itu, separuh wisatawan Indonesia (51%) akan bepergian bersama keluarga, sebuah tren konsisten yang menegaskan bahwa wisatawan Indonesia merupakan salah satu yang paling berorientasi keluarga di dunia, sama dengan Singapura.
Temuan lebih lanjut dalam laporan SiteMinder menunjukkan bahwa:
Dengan 96% dari responden terbuka terhadap gagasan AI yang memantau pola pribadi mereka, wisatawan Indonesia menjadi yang paling reseptif di dunia terhadap alat yang mampu memprediksi dan mencegah stres saat bepergian, termasuk melalui pemantauan data kesehatan (53%), energi dan kebutuhan sosial (50%), serta pola tidur (45%).
Pada tahun 2026, metode pembayaran favorit wisatawan Indonesia untuk pemesanan hotel diprediksi tetap melalui transfer bank (32%), diikuti digital wallet atau mobile wallet (28%) dan kartu kredit/debit (24%).
Namun, Gen Z lebih cenderung menggunakan digital wallet sebesar 32%.
Wisatawan Indonesia memiliki minat tinggi terhadap aktivitas di dalam hotel, dan lebih banyak dibandingkan wisatawan dari negara lain yang memesan layanan spa (45%) dan menonton pertunjukan musik live (42%), diikuti aktivitas petualangan fisik sebesar 36%.
Sebanyak 65% wisatawan global menyetujui bahwa hotel memiliki hak untuk menaikkan harga pada periode ramai, dan angka ini melonjak menjadi 89% di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


