Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Provinsi Cirebon Memiliki Jejak Sejarah yang Panjang
Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Provinsi Cirebon Memiliki Jejak Sejarah yang Panjang.--Dokumen Palpos.id
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Parung Untuk Menjawab Tantangan Pembangunan
Usulan pemekaran Provinsi Cirebon bukanlah wacana baru.
Isu ini sudah mencuat sejak awal 2000-an dan sempat menciptakan gelombang dukungan dari berbagai tokoh masyarakat, akademisi, politisi, dan organisasi kebudayaan lokal.
Mereka menilai bahwa Provinsi Jawa Barat, dengan penduduk lebih dari 50 juta jiwa, terlalu besar untuk dikelola secara efektif, dan menyebabkan ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Kawasan Cirebon Raya dianggap sering terpinggirkan dalam skema pembangunan provinsi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Lembang Untuk Penguatan Sektor Unggulan
Infrastruktur publik, pelayanan sosial, dan akses terhadap fasilitas pemerintah provinsi dirasa lebih mengutamakan wilayah tengah dan selatan Jawa Barat, seperti Bandung Raya dan Priangan Timur.
“Ini bukan soal ingin memisahkan diri, tapi soal memperjuangkan pelayanan publik yang lebih baik dan pembangunan yang merata,” ujar salah satu tokoh masyarakat Cirebon dalam diskusi publik mengenai pemekaran wilayah, yang digelar oleh Forum Cirebon Raya beberapa waktu lalu.
Kekuatan Budaya dan Sejarah Cirebon
Cirebon bukan hanya sekadar nama kota dan kabupaten di pesisir utara Jawa. Cirebon adalah simbol sejarah panjang Nusantara.
Dikenal sebagai daerah pertemuan budaya Jawa, Sunda, Tionghoa, dan Islam, Cirebon merupakan pusat kesultanan Islam yang berdiri sejak abad ke-15.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Cikampek Menjawab Tantangan Pembangunan
Keberadaan Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan menjadi bukti nyata warisan peradaban tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: palpos.disway.id


