Opor Ayam, Hidangan Ikonik Nusantara yang Tak Lekang oleh Waktu
Opor ayam: bukan sekadar santan dan rempah, tapi simbol kebersamaan dan kenangan Lebaran.-Fhoto: Istimewa-
Sosiolog kuliner dari Universitas Indonesia, Dr. Ratna Hidayati, menilai bahwa opor memiliki peran penting dalam memperkuat ikatan keluarga.
“Makanan seperti opor ayam bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal memori kolektif. Saat seseorang mencium aroma opor, ia sering teringat rumah, orang tua, dan suasana Lebaran di masa kecil,” ungkapnya.
Di tengah maraknya makanan cepat saji dan kuliner modern, opor ayam tetap bertahan sebagai salah satu hidangan paling dicintai.
Keunikan rasanya yang lembut namun kaya bumbu menjadikannya hidangan yang cocok untuk segala suasana—dari meja makan sederhana hingga acara resmi kenegaraan.
Sebagaimana ungkapan lama yang sering dikutip para pecinta kuliner Jawa: “Ora ana Lebaran tanpa opor”—tidak ada Lebaran tanpa opor. Ungkapan itu seolah menegaskan bahwa hidangan tradisional ini bukan sekadar menu makanan, melainkan bagian dari jati diri dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
- Share:
