Iklan PEMUTIHAN PAJAK PEMPROV
Iklan Astra Motor

Rendang Makin Mendunia : Dari Dapur Minang ke Panggung Kuliner Global

Rendang Makin Mendunia : Dari Dapur Minang ke Panggung Kuliner Global

Rendang.-Fhoto: Istimewa-

Di banyak daerah Sumatera Barat, rendang juga menjadi hidangan sakral dalam berbagai acara adat seperti pesta pernikahan dan perayaan batagak pangulu.

“Rendang bukan hanya makanan, tetapi juga representasi jati diri masyarakat Minang. Setiap keluarga biasanya memiliki resep turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi,” tutur Dr. Yulia Arbi, peneliti kuliner tradisional dari Universitas Andalas.

BACA JUGA:Fenomena Pangsit Chili Oil : Cita Rasa Pedas yang Membuat Lidah Bergoyang

BACA JUGA:Basreng Chili Oil : Cemilan Pedas yang Menggoda Lidah Anak Muda

Popularitas rendang di dunia internasional semakin meningkat ketika media global berkali-kali menempatkannya sebagai makanan terlezat.

Beberapa platform kuliner dunia memasukkan rendang dalam daftar hidangan terbaik, sementara restoran-restoran Indonesia di luar negeri terus menjadikan rendang sebagai menu utama yang paling sering dipesan.

Tingginya permintaan global membuat pemerintah dan pelaku UMKM melihat peluang besar untuk mengekspor rendang dalam kemasan.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa ekspor produk rendang siap saji meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Negara tujuan utama di antaranya Malaysia, Singapura, Hong Kong, Australia, dan beberapa negara Eropa.

UMKM di Sumatera Barat pun mulai berinovasi. Selain rendang daging, kini muncul berbagai produk turunan seperti rendang suwir, rendang paru, rendang telur, hingga rendang jamur yang disesuaikan dengan selera masyarakat internasional.

Pengemasan dengan teknologi retort pouch memungkinkan rendang memiliki masa simpan lebih lama tanpa bahan pengawet tambahan.

Namun, pelaku usaha mengakui bahwa mereka masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait standar ekspor, perizinan, dan biaya pengiriman.

“Permintaan tinggi, tetapi regulasi di beberapa negara cukup ketat. Kami terus berupaya memenuhi standar agar produk rendang bisa diterima lebih luas,” kata Fitri Handayani, pemilik UMKM Rendang Rancak.

Menariknya, tren rendang tidak hanya berkembang di sektor bisnis, tetapi juga di kalangan kreator konten dan generasi muda.

Banyak anak muda Minang yang membagikan video proses memasak rendang di media sosial, baik dalam format edukatif maupun hiburan. Konten-konten tersebut sering viral dan menarik perhatian warganet mancanegara.

Di beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Sumatera Barat, program pelatihan memasak rendang mulai dikembangkan untuk memperkenalkan khazanah kuliner lokal pada siswa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: