Pisang Goreng Coklat Keju, Jajanan Tradisional yang Kian Digemari Generasi Muda

Setelah matang, pisang goreng diberi tambahan coklat leleh, susu kental manis, dan parutan keju di atasnya. Beberapa penjual juga menambahkan variasi topping lain seperti meses, kacang, atau matcha untuk menarik lebih banyak pembeli.

Seorang pedagang kaki lima di kawasan perkotaan mengatakan bahwa pisang goreng coklat keju menjadi menu andalan di lapaknya.

BACA JUGA:Dadar Gulung, Jajanan Tradisional yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

BACA JUGA:Onde-Onde, Warisan Kuliner Tradisional yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Jajanan Modern

Dalam sehari, ia dapat menjual puluhan hingga ratusan porsi, terutama pada sore dan malam hari. “Anak-anak sekolah dan mahasiswa paling sering beli. Rasanya enak, harganya murah, dan mengenyangkan,” ujarnya.

Selain lezat, pisang goreng coklat keju juga dianggap sebagai camilan yang cukup mengenyangkan.

Pisang mengandung karbohidrat dan serat yang dapat memberikan energi, sementara keju dan coklat menambah rasa serta kandungan lemak yang membuat kenyang lebih lama.

Meski demikian, para ahli gizi mengingatkan agar konsumsi jajanan gorengan tetap dibatasi karena mengandung minyak yang cukup tinggi.

Kreativitas dalam penyajian menjadi salah satu kunci keberhasilan pisang goreng coklat keju bertahan di tengah persaingan kuliner.

Banyak pelaku usaha kecil yang mengemas produk ini dengan tampilan menarik, menggunakan kotak khusus atau kemasan ramah lingkungan.

Beberapa di antaranya bahkan menjadikan pisang goreng coklat keju sebagai peluang usaha rumahan yang menjanjikan.

Di kalangan generasi muda, pisang goreng coklat keju tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari gaya hidup.

Jajanan ini sering dijadikan teman berkumpul bersama teman atau keluarga.

Kehadirannya memberikan kesan nostalgia sekaligus sentuhan modern, sehingga mampu menjembatani selera tradisional dan kekinian.

Pemerhati kuliner menilai bahwa pisang goreng coklat keju merupakan contoh sukses inovasi makanan lokal. Dengan bahan dasar sederhana dan mudah didapat, jajanan ini mampu bersaing dengan makanan impor.

Sumber: