Pertamina EP Adera Field Torehkan Sejarah Baru dengan Inovasi Batch Drilling
 
                                    Pekerja PT Pertamina EP Adera Field tengah mempersiapkan metode walking system pemindahan RIG-Foto:dokumen palpos-
Sementara itu, Ernez Febrian, Drilling Superintendent Zona 4 Pertamina EP, menjelaskan bahwa keberhasilan proyek Benuang tidak lepas dari penggunaan teknologi canggih walking rig, sebuah alat pengeboran modern yang mampu bergerak secara horizontal menuju titik sumur berikutnya tanpa harus dibongkar dan dirakit ulang.
“Dengan walking rig, kami bisa mengebor lima sumur sekaligus di satu pad yang sama. Perpindahan rig dari satu titik ke titik lain hanya membutuhkan waktu hitungan jam, bukan lagi hari seperti metode sebelumnya,” kata Ernez.
Teknologi ini menjadikan operasi pengeboran lebih efisien, ramah lingkungan, dan aman. Karena rig tidak dibongkar pasang berulang kali, potensi risiko kecelakaan kerja pun dapat diminimalkan, dan dampak lingkungan akibat mobilisasi alat berat juga berkurang secara signifikan.
Masih kata Ernez, secara teknis, metode Batch Drilling memberikan beberapa keunggulan utama dibanding sistem pengeboran tradisional, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya, kualitas pengeboran lebih terjaga, keselamatan kerja lebih baik, dampak lingkungan lebih rendah.
“Proses perpindahan rig dari satu sumur ke sumur lainnya dilakukan secara horizontal tanpa pembongkaran, menghemat waktu hingga 66 hari.
Penggunaan sumber daya lebih optimal dengan penghematan biaya operasional sekitar 15 persen. Karena operasi berlangsung terus menerus dalam satu lokasi, konsistensi kualitas pengeboran lebih terjamin,” ucapnya.
“Selain itu, Minimnya kegiatan bongkar pasang rig mengurangi risiko kecelakaan dan paparan bahaya bagi pekerja. Aktivitas mobilisasi alat berat lebih sedikit, sehingga emisi dan gangguan lingkungan di sekitar area kerja berkurang,” imbuhnya.
Dengan seluruh keunggulan tersebut kata Ernez, Batch Drilling diyakini menjadi salah satu kunci penting dalam upaya mencapai target produksi migas nasional.
Keberhasilan PT Pertamina EP Adera Field di Benuang menjadi tonggak sejarah baru dalam penerapan teknologi pengeboran di Indonesia.
Lebih dari sekadar inovasi teknis, capaian ini mencerminkan komitmen Pertamina untuk terus bertransformasi menghadapi tantangan energi global.
Menurut Ernez Febrian, keberhasilan proyek ini membuka peluang besar untuk penerapan metode serupa di wilayah kerja lainnya. “Kami telah membuktikan efektivitas metode ini di Lapangan Benuang.
Ke depan, tidak menutup kemungkinan Batch Drilling akan kami terapkan di lapangan-lapangan lain di Sumatera, termasuk di wilayah kerja yang dikelola Regional 1 Sumatra,” ujarnya optimis.
Dengan potensi sumber daya minyak dan gas bumi yang masih besar, terutama di wilayah Sumatera Selatan, inovasi seperti ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan produksi nasional di tengah tantangan alam dan ekonomi global yang semakin kompleks.
Keberhasilan penerapan Batch Drilling di Lapangan Benuang menjadi bukti konkret bahwa sektor migas Indonesia mampu bertransformasi menghadapi tantangan masa depan.
Dengan kombinasi antara inovasi teknologi, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan, PHR menegaskan posisinya sebagai pionir dalam industri migas nasional yang tangguh dan adaptif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
 
                        

 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                
 
                                     
                                     
                                     
                                                