Koalisi Cek Fakta dan ICT Watch Manfaatkan AI “Galifakta” untuk Lawan Disinformasi Digital di Indonesia
Koalisi Cek Fakta dan ICT Watch Manfaatkan AI “Galifakta” untuk Lawan Disinformasi Digital di Indonesia.--Dokumen Palpos.id
“Pemanfaatan Galifakta menjadi alternatif baru bagi publik untuk mengakses hasil pemeriksaan fakta secara cepat, cermat, dan non-partisan. Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat upaya melawan disinformasi di ruang digital,” ujar Adi.
Adi juga menambahkan bahwa Galifakta menghubungkan hasil pencarian dengan tautan langsung menuju konten asli debunking dari media anggota Koalisi Cek Fakta.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Baru, Muria Raya atau Jawa Utara
Langkah ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi publik dalam memverifikasi berita, tetapi juga menjadi bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap kerja jurnalistik berbasis verifikasi.
“Saat ini, Galifakta memang baru menampilkan kesimpulan hasil debunking. Namun ke depannya, sistem akan dikembangkan agar dapat menautkan langsung ke konten asli pemeriksaan fakta,” tambah Adi.
AI Sebagai Mitra, Bukan Ancaman
Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas pengembangan alat berbasis AI, melainkan juga menjadi upaya memperluas partisipasi masyarakat dalam melawan disinformasi.
“Kolaborasi ini bukan sekadar pembuatan tools AI sederhana. Lebih dari itu, kami ingin mendorong agar upaya penanganan disinformasi bisa dilakukan secara masif bersama masyarakat umum, dengan menghadirkan platform cek fakta yang mudah diakses dan digunakan,” tegas Indriyatno.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Mpur Untuk Pengakuan Identitas
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi DIS Dengan 7 Kabupaten dan Kota Bergabung
Menurutnya, penggunaan AI Galifakta bukan untuk menggantikan peran manusia, terutama jurnalis dan pemeriksa fakta, melainkan sebagai alat bantu kolaboratif yang memperkuat kemampuan manusia dalam memilah kebenaran di tengah banjir informasi digital.
Tantangan dan Peluang AI dalam Pemeriksaan Fakta
Sebagai bagian dari kegiatan penandatanganan MoU, diadakan pula diskusi publik bertema “Tantangan dan Peluang Pemanfaatan AI dalam Pemeriksaan Fakta”.
Acara ini dimoderatori oleh Naharin Ni’matun dan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bayu Galih dari Koalisi Cek Fakta dan Donny Utoyo dari ICT Watch.
Dalam sesi diskusi, para narasumber mengulas tentang bagaimana AI dapat menjadi “alat pandu” yang membantu jurnalis, pemeriksa fakta, dan masyarakat umum mengenali informasi palsu di internet.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta Terus Mengalir
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


