Sempat Berusaha Kabur, Napi Meninggal di RS AR Bunda

Sempat Berusaha Kabur, Napi Meninggal di RS AR Bunda

## Penyebab Pastinya Belum diketahui

LUBUKLINGGAU,PALPOS.ID - Riki Sandi (35), salah satu narapidana yang berusaha kabur, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) AR Bunda,  Rabu (27/6), sekitar pukul 11.45 WIB. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban.

Syafei, ayah korban ketika dijumpai di rumah duka, di Jalan Nangka II, RT 02, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan LUBUKLINGGAU Selatan I mengatakan, bahwa berdasarkan informasi dari pihak Lapas anaknya mengalami cidera saat berusaha kabur dari Lapas. Namun penyebab pastinya kematian Riki dia belum tahu, apakah karena cidera yang dialami saat berusaha kabur atau karena hal lain.

Karena lanjut Syafei, dirinya tidak tahu persis seperti apa saat kejadian. Bahkan informasi pertama kali kaburnya Riki justru diketahui dari media. Kemudian dirinya menghubungi pihak Lapas untuk memastikan apa yang terjadi.

"Saya tahunya pertama kali dari media, karena ada berita heboh tahanan kabur, terus saya telepon ke Lapas menanyakan ada apa sebenarnya di Lapas, ternyata benar Riki mau kabur," kata Syafei.

Menurut Syafei, sebenarnya Riki yang divonis 2,5 tahun atas kasus pencurian itu sudah menjalani hukumannya setahun lebih. Bahkan dari masa hukumannya itu diperkirakan Desember nanti dia bebas. Sedangkan temannya kabur itu divonis 11 tahun. "Dia yang membujuk Riki untuk kabur, karena kata Riki awalnya dia tidak punya niat kabur," jelas Syafei.

Riki sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua saudara Riki semuanya berhasil dalam karier mereka di pemerintahan. Kakak tertuanya kepala Dinkes, kakak kedua (Ayuk) jadi dosen. "Cara aku mendidik anak sudah jadilah, tapi dak tahu Riki sendiri yang seperti ini," sesal Syafei.

Namun sebagai orang tua, dikatakan Syafei, dirinya harus menerima apapun kondisi anaknya. Karena itu merupakan ujian dalam hidupnya.

Untuk mengetahui penyebab pastinya kematian Riki, dikatakan Syafei, dirinya belum bisa menentukan sikap. "Kami sekarang fokus terhadap pengurusan penyelenggaraan jenazah Riki, untuk yang lain-lain kami akan melakukan musyawarah keluarga dulu," jelasnya.

Terlebih tambah Syafei, saudara kedua Riki dan anak sulung Riki, masih dalam perjalanan dari Pekan Baru menuju LUBUKLINGGAU (rumah duka).

Sementara itu dilokasi yang sama, AR (kakak sulung Riki), menyatakan, bahwa
pihak keluarga menganggap bahwa meninggalnya Riki karena ajalnya yang sudah tiba. Tetapi untuk penyelidikan penyebab kematian Riki, tentunya pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Terpisah, Kapolres LUBUKLINGGAU, AKBP Harissandi, ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa pihaknya belum menerima laporan baik dari pihak Lapas maupun dari pihak keluarga. "Kita belum tahu, belum menerima laporan," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya,
warga Kelurahan Depati Said, Kecamatan LUBUKLINGGAU dihebohkan dengan kaburnya narapidana di Lapas Kelas IIA LUBUKLINGGAU, Minggu (26/6), sekitar pukul 16.00 WIB. Kaburnya tahanan ini diketahui saat petugas lapas sedang melakukan pengejaran napi yang kabur tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hebohnya tahanan kabur ini berawal ketika warga melihat ada napi yang sedang dikejar-kejar oleh petugas. Aksi kejar-kejaran itu sempat menjadi tontonan warga.

Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan ada tiga napi yang kabur. Satu napi berhasil ditangkap di jalan raya saat napi tersebut hendak naik ojek, di depan Lapas. Satu napi berhasil diringkus di area persawahan di belakang Lapas dan satu lainnya berhasil diringkus saat masih di area halaman Lapas. (*)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: