Omzet Pedagang Hewan Kurban Terjun Bebas

Omzet Pedagang Hewan Kurban Terjun Bebas

BATURAJA, PALPOS.ID - Sejumlah pedagang hewan Kurban di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) saat ini terjun bebas dibandingkan tahun lalu. Hal ini dipengaruh faktor isu merebaknya Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) yang menyerang hewan kurban di sejumlah daerah di Indonesia.

Feri, salah satu pedagang hewan kurban, saat dibincangi Selasa (5/7), mengatakan, tahun ini omsetnya mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibanding tahun lalu.

Menurutnya, hal itu diakibatkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit pada hewan kurban.

“Kami buka lapak sudah hampir 10 hari, namun sejauh ini baru ada beberapa pembeli, berbeda pada tahun sebelumnya. Kalau dulu saat H-10 sudah ada 50 ekor sapi dan kambing yang saya jual dibeli konsumen. Namun sekarang paling beberapa ekor saja," sesalnya.

Selain dampak PKM lanjut dia, kondisi perekonomian di OKU yang belum stabil pasca diterjang badai covid-19 juga diyakini menjadi penyebab rendahnya daya beli masyarakat tersebut.

Penyebab lainnya adalah karena faktor Tunjangan Kinerja (Tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini tidak lagi dibayar setiap bulan seperti tahun-tahun sebelumnya juga dinilai ikut andil membuat daya beli masyarakat terhadap hewan kurban menjelang Idul Adha menjadi turun.

"Pas ASN di OKU ini menerima Tukin setiap bulan, permintaan hewan kurban ke tempat saya meningkat drastis. Ya itu tadi bisa mencapai 50 ekor. Namun sekarang Tukin hanya dibayar beberapa bulan saja, sehingga ASN yang berkurban tahun ini juga menurun," ungkap dia.

Feri berharap, permintaan hewan kurban dalam beberapa hari kedepan bisa meningkat lagi. Apalagi pihaknya menjamin kalau hewan kurban yang dijual semuanya dalam kondisi sehat.

"Kalau soal PKM saya pastikan bahwa sapi dan kambing yang kami jual bebas dari penyakit tersebut. Beberapa hari lalu saja petugas kesehatan dari instansi terkait sudah datang ke tempat saya untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang kami jual. Hasilnya semua dinyatakan sehat," tandas dia. (*)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: