Nasdem dan PDIP Pecah Kongsi Ini Analisa Pengamat Politik

Nasdem dan PDIP Pecah Kongsi Ini Analisa Pengamat Politik

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganalisa pecah kongsi Nasdem dan PDIP. -Palpos.id-Dokumen Palpos.id

JAKARTA, PALPOS.ID — Deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dari Partai Nasdem, membuat panas.

Bahkan, karena hal itu Partai Nasdem dan PDIP diisukan sudah pecah kongsi alias tidak lagi satu visi soal capres.

Hal itu juga terlihat dari aksi sindir menyindir antar elite kedua partai. Termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dimana, Has menyindir alias sempat mempersoalkan pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres.

BACA JUGA:Usai Deklarasikan Anies Baswedan Capres Satu Per Satu Kader Nasdem Mundur

Sindiran Hasto itu, diduga karena sudah ada hubungan yang tidak baik, antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Demikian ditegaskan Pengamat politik Jamiluddin Ritonga. Jamiluddin menganalisa pecah kongsi kedua partai tersebut.

Pecah kongsi ini berawal dari sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mempersoalkan pengusungan Anies Baswedan sebagai capres oleh Nasdem.

Menurut Jamiluddin, sindiran Hasto itu dikarenakan ada hubungan tidak baik antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Surya Paloh.

BACA JUGA:Mantan Anggota DPR Fraksi Gerindra Renny Astuti Silaturahmi ke DPW Nasdem Sumsel

“Memang tidak jelas pemantik ketidakcocokan kedua ketua umum partai politik tersebut,” ujarnya kepada Pojoksatu.id, Rabu 12 Oktober 2022.

Kendati demikian, lanjut Jamiluddin, Hasto PDIP tidak perlu kebakaran jenggot saat NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

“Karena itu, tentu aneh kalau Hasto yang justru kebakaran jenggot terhadap Nasdem karena usung Anies,” tuturnya.

Selain itu, tambah Dosen Universitas Esa Unggul itu menilai tidak ada etika politik yang dilanggar NasDem dalam mengusung Anies Baswedan.

BACA JUGA:PDIP dan Gerindra Masih Perkasa di Sumsel

Sebagaimana anggapan PDIP bahwa Partai NasDem telah melanggar kode etik politik koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Dimana Nasdem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan saat ini dengan tiga menterinya duduk di Kabinet Jokowi-Maruf Amin.

“NasDem sudah menyatakan tetap komit mendukung pemerintahan Jokowi hingga tahun 2024,” pungkas Jamiluddin menganalisa panashnya pecah kongsi Nasdem-PDIP ini. (mufit/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pojoksatu.id