Dewan Berang, Angkutan Batubata Timbulkan Kemacetan

Dewan Berang, Angkutan Batubata Timbulkan Kemacetan

Tampak kendaraan angkutan batubara mogok di pangkal Jembatan Enim II sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan.Foto:Febi/Palpos.id--

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Keberadaan angkutan batubara selalu menimbulkan permasalahan kerena merugikan masyarakat maupun pengguna jalan. Pasalnya, angkutan batubara yang melintas di jalan Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Muara Enim, tepatnya di pangkal Jembatan Enim II mogok dan menyebabkan kemacetan panjang, Selasa (1/11) pukul 06.30 WIB.

 

Ketidaknyamanan itu dirasakan salah satu anggota DPRD Muara Enim, Komisi III, Kasman MA yang ikut terjebak dalam kemacetan. Spontan saja, pilitisi Nasdem itu, berang terhadap ulah sopir angkutan batubara di duga milik PT MME karena melintas bukan lagi jam operasional angkutan batubara.

 

"Jam pagi mobilitas masyarakat sangat padat ada yang mau berangkat kerja, antar anak sekolah. Tau-tau ada angkutan batubara melintas dipagi hari dan celakanya mogok lagi dipangkal jembatan sehingga menutup ruas badan jalan," ungkap Kasman dengan nada tinggi.

 

Kejadian ini harus menjadi perhatian lebih dari berbagai pihak, agar mobilisasi angkutan bara ini tidak merugikan masyarakat banyak. Dirinya menegaskan, perusahaan tambang yang beroperasi harus ikut aturan main yang berlaku, jangan seenaknya saja sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

"Seharusnya pihak yang berwenang memberikan tindakan tegas, ini kan sudah bukan lagi jam operasional angkutan batubara dan dalam keadaan mengangkut batubara bukannya kosong dan rawan hal-hal tidak diinginkan," keluhnya.

 

Yanto (38), salah satu ASN yang terjebak kemacetan mengatakan, kejadian ini sangat mengkhawatirkan, apalagi ini jalan umum banyak anak sekolah yang lewat dan terjebak di atas jembatan.

 

Dirinya menyaksikan, bagaimana kendaraan bertonase tinggi tersebut melahap hampir seluruh ruas badan jalan, melintang di tengah jalan, dengan bermuatan batubara. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: