Tak Perlu ke Bali, Nikmati Sunset di Kampung Nelayan Sungsang

Tak Perlu ke Bali, Nikmati Sunset di Kampung Nelayan Sungsang

Sunset yang indah dipandang dari Desa Marga Sungsang.-foto : internet-

BANYUASIN, PALPOS.ID – Kabupaten BANYUASIN Provinsi Sumatera Selatan ternyata tak hanya terkenal dengan sebutan lumbung padi nasional. 

Bumi Sedulang Setudung ini memiliki ragam wisata dan budaya unik yang tidak dimiliki daerah lain di nusantara.

Salah satunya adalah keberadaan Kampung Nelayan Sungsang yang berada di wilayah adiminstratif Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kampung ini letaknya di Muara Sungai Musi dan menghadap ke selat Bangka atau Laut China Selatan. Merupakan kampung nelayan yang cukup unik dan agak berbeda dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. 

Masyarakat di sini sangat tergantung dengan laut yang dijadikan sebagai tempat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Aktifitas menangkap ikan dan mengolah ikan menjadi makanan ringan merupakan aktifitas pokok yang tidak pernah lepas dari keseharian masyarakat Sungsang. 

 

Untuk bisa sampai  ke Kampung Nelayan Sungsang dapat  menggunakan sarana transportasi darat dan laut.   Transportasi laut bisa melewati Sungai Musi dengan dermaga di bawah Jembatan Ampera. 

Sedangkan jalur darat  berjarak 93 km dari Kota Palembang atau 3 jam  perjalanan. Kendaraan dapat melaju di jalan mulus aspal hotmix ke arah Pelabuhan Tanjung Api-api. Persis di persimbangan tiga, mobil ambil jalan lurus sekitar 3 kilometer sudah sampai di Kampung Nelayan Sungsang.

Dikutip dari laman Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin, Sungsang merupakan dusun tertua di pesisir timur Banyuasin. 

Sungsang sendiri merupakan ibukota Kecamatan Banyuasin II, dengan luas 3.632 kilometer persegi atau sama besarnya lebih lima kali luas dari negara Singapura.

16 desa di sini terdiri atas beragam suku seperti Jawa, Sunda, Bugis, dan lain-lain. Desa Sungsang ini sudah ada sebelum kerajaan Sriwijaya, yang pernah dilewati oleh I-Tsing yang merupakan pengembara dari Cina pada Kerajaan Sriwijaya dulu. 

Oleh karena itu Sungsang tercatat sebagai salah satu peninggalan dari Kesultanan Palembang. Orang Palembang biasanya menyebut orang di sini dengan sebutan wong laut karena memang semua tempat dan daerahnya di kelilingi oleh laut.  

Nah, kelebihan dari daerah Sungsang ini adalah melimpahnya hasil laut dan pemandangan yang indah berupa burung migran dari Siberia yang datangnya  hanya satu tahun sekali pada bulan Oktober-Desember. 

Dengan catatan air laut surut, jadi burung ini sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat dan orang-orang luar yang berkunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: