Angka Kemiskinan di Sumsel Turun Menjadi 11,95 Persen

Angka Kemiskinan di Sumsel  Turun Menjadi 11,95 Persen

Ilustrasi angka kemiskinan--Foto : Net

PALEMBANG, PALPOS.ID - Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatera Selatan atau Sumsel merilis pada  kurun satu tahun terakhir dalam rentang waktu September 2021-September 2022. angka kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,84  persen  dari  sebelumnya 12,79 persen menjadi 11,95 persen. 

Berdasarkan rilis  resmi BPS Sumsel  yang disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Sumsel Dr. Zulkipli, Senin (16/1) menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Sumsel  turun sebanyak 61,62 ribu orang  dari yang sebelumnya berjumlah  1.116,61 ribu orang menjadi 1.054,99 ribu orang. Jika dibandingkan pada periode Maret 2022.

“Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan per September 2021 turun dari 13,28 persen menjadi 12,31 persen pada Maret 2022. Dan pada September 2022 turun lagi menjadi 12,30 persen,” paparnya.

Dia merinci peranan komoditas  makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).

 BACA JUGA:Indonesia Keren, Berhasil Rampungkan Kabel Laut Terpanjang beserta 13 Proyek Kelistrikan di Sumbagsel

BACA JUGA:Ini 5 Arahan Presiden Jokowi Dorong Tranformasi Digital

“Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) September 2022 tercatat sebesar 73,98 turun jika dibandingkan kondisi Maret 2022 sebesar 74,34 persen, dan turun jika dibandingkan kondisi September 2021 yang sebesar 74,16 persen,” tambahnya.

Lebih jauh Zulkipli menuturkan, komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, cabe merah, bawang merah, dan kopi bubuk & kopi instan (sachet). Sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, kesehatan, dan perawatan kulit, muka, kuku, rambut.

“Pada periode September 2021 - September 2022, maupun periode Maret 2022-September 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan  kemiskinan,” pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: