Frekuensi Penerbangan Bandara Silampari Bertambah Menjadi Setiap Hari
Menjelang lebaran, Frekunsi penerbangan di Bandara Silampari bakal bertambah dari 4 kali dalam sepekan menjadi setiap hari. -Foto : Istimewa-PALPOS.ID
LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Menjelang lebaran, Frekunsi penerbangan di Bandara Silampari bakal bertambah dari 4 kali dalam sepekan menjadi setiap hari. Rencana penambahan frekuensi penerbangan tersebut karena tingginya permintaan penumpang menjelang lebaran.
"Saya dengar per tanggal 10 April itu Batik Air akan terbang setiap hari dari 4 kali seminggu menjadi setiap hari," demikian diungkapkan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara atau UPBU Silampari Lubuklinggau, Mega Herdiansyah, Senin 27 Maret 2023.
Menurutnya informasi itu didapat dari pihak Batik Air. Namun informasi terakhir rencana penambahan frekuensi itu diprediksi akan dimulai pada 13 April hingga 31 April 2023.
Ditambahkan Mega, selaku pengelolah bandara pihaknya tentu menyambut positif dengan rencana penambahan frekuensi penerbangan itu. Dia juga berharap dimasa Ramadhan dan menjelang lebaran terjadi fluktuatif harga tiket yang mengarah penurunan harga, jadi semua masyarakat di semua lapisan bisa menikmati.
"Saya berharap dengan adanya fluktuatif yang mengarah kepada turunnya harga bisa menambah frekuensi extra flight dan menambah airlines yang akan gabung untuk beroperasi di Bandara Silampari,"katanya.
Sejauh ini lanjutnya penerbangan di Bandara Silampari penuh terus. "Jadi dengan frekuensi 4 kali dalam satu minggu itu penuh, tapi saya yakin ketika harga diturunkan dan itu dibikin (frekuensi penerbangan) setiap hari, saya yakin juga pasti akan penuh kembali," tutur Mega.
Ditambahkannya, seperti halnya sebelum pandemi Lubuklinggau dalam satu hari dua kali penerbangan yang dilayani baik oleh Batik Air maupun dari Nam-R. Batik menggunakan Airbus 320 kemudian Nam-R menggunakan Boeing 737 seri 500.
"Nah itu harganya range-nya di bawah Rp1 juta, kalau kita berkaca di Jakarta-Bengkulu dengan kaitan yang mirip-mirip ya di range 700 atau 800 bolehlah kalaupun seandainya dengan premiumnya batik Air 900 atau 1 juta boleh lah maksimum harusnya seperti itu," ungkap Mega.
Mengenai alasan tingginya harga tiket penerbangan Lubuklinggau saat ini, Mega enggan menjelaskan dengan dalil yang harusnya menjawab adalah pihak maskapai. Karena soal harga tiket itu kembali kemekanisme pasar. "Saya sebagai pengelola bandara udara tidak bisa mencampuri mekanisme pasar," tegasnya.
Pihaknya sendiri berharap adanya penurunan harga tiket. Sehingga penumpang yang mau ke Jakarta tidak melalui Bengkulu atau Jambi, melainkan lebih memilih melalui Bandara Silampari Lubuklinggau. Terlebih pada moment musik lebaran dipastikan akan banyak orang yang ingin menggunakan transportasi udara.
Bila maskapai tidak menggunakan harga fluktuatif kepada turunnya harga, dikhawatirkan penumpang akan beralih ke Bengkulu atau Jambi. Karena selisih waktunya juga sedikit bila melalui Bengkulu.
"Saya berharap ada turunnya harga, kemudian ada extra flight, kemudian ada penambahan airlines. Karena semakin ramai Bandara Silampari, tentu semakin banyak juga pendapatan untuk negara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.id