PLN bersama IEA Memetakan Langkah Strategis ke Depan

PLN bersama IEA Memetakan Langkah Strategis ke Depan

Kegiatan diskusi intensif PLN dengan Internasional Energy Agency. Foto ist --

PARIS, Palpos.ID – Dalam kesempatan kunjungan kerja di Prancis, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo melakukan diskusi secara intensif dengan International Energy Agency (IEA). 

Setelah kedua pihak menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mematangkan skema Just Energy Transition Partnership Investment and Policy Plan (JETP IPP). 

PLN bersama IEA memetakan langkah strategis ke depan agar dapat mengakselerasi proyek transisi energi di Indonesia dalam Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa (18/4) di IEA Headquarters, 9 Rue de la Fédération, 75015 Paris, Prancis.

BACA JUGA:Viral, Tertabrak Kereta Kasat Resnarkoba Polres Metro JAKTIM Diduga Bunuh Diri, Ini Kata Kabid Humas PMJ!

Pada kesempatan itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE). PLN telah melakukan banyak upaya untuk bisa mengurangi emisi karbon. Seperti, mengurangi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Dimana yang sebelumnya telah direncanakan dalam RUPTL 2019-2028 sebesar 13,3 gigawatt (GW). Lalu membuat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau. 

Di mana komposisi penambahan pembangkit berbasis energi baru terbarukan menjadi mayoritas (51,6%) dalam bauran energi.

BACA JUGA:Gara-Gara Barter Handphone, Biduanita di Lubuklinggau Terseret Masalah Hukum

"Langkah-langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi emisi dari sektor pembangkitan. PLN telah mengambil tindakan konkret untuk mendukung pencapaian JETP, dengan menyelaraskan penyusunan RUPTL saat ini dengan JETP. Oleh karena itu, PLN siap untuk berkolaborasi dengan investasi dan rencana kebijakan JETP IPP," ujar Darmawan.

Darmawan menambahkan dalam upaya pengurangan emisi, PLN telah melakukan banyak langkah advance. Seperti menggantikan 1,1 GW PLTU dengan energi terbarukan dan 800 megawatt (MW) dengan gas alam.

PLN juga melakukan teknologi co-firing pada 36 PLTU yang akan terus bertambah menjadi 52 PLTU, serta melakukan dedieselisasi PLTD sebanyak 1 GW.

BACA JUGA:Jalintengsum Masih Ramai Kendaraan Pemudik

"Kami juga sudah melakukan uji coba perdagangan karbon pertama di 26 pembangkit listrik PLN. Selain itu juga mengaktifkan konsumsi energi terbarukan melalui layanan energi hijau atau Renewable Energy Ceritificate (REC)," tambah Darmawan.

PLN dan IEA sepakat bahwa langkah Indonesia ini perlu dukungan semua pihak lewat kolaborasi investasi maupun pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: