BPJS Ketenagakerjaan Raih 5 Penghargaan di WSSF

BPJS Ketenagakerjaan Raih 5 Penghargaan di WSSF

BPJAMSOSTEK atau BPJS Ketenagakerjaan memboyong lima penghargaan di World Social Security Forum (WSSF).--humas BPJS Ketenagakerjaan

PALEMBANG, PALPOS.ID- BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. BPJS Ketenagakerjaan berhasil memboyong 5 penghargaan di World Social Security Forum (WSSF).

Penghargaan yang diraih The ISSA Guidelines on Service Quality, The ISSA Guidelines on Communication by Social Security Administrations, The ISSA Guidelines on Good Governance, The ISSA Guidalines on Information and Communication Technology (ICT) serta The ISSA Guidelines on Return to Work and Reintegration. 

Selain itu, laporan terintegrasi BPJAMSOSTEK juga mendapat predikat gold rank dalam kompetisi Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022.

BACA JUGA:New Terios, Tetap Nyala AC Meskipun Mesin Mobil Mati

Selain itu juga meraih predikat Bronze pada Australasian Reporting Awards (ARA). 

Sebelumnya, dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pengelollan Program (LK-LPP) tahun 2022 yang diumumkan Direksi dan Dewas lewat ekspos public bertema “Pencapaian Nasional dan Global dalam Meningkatkan Perlindungan Pekerja Indonesia” di Jakarta pada 12 Mei 2023 BPJAMSOSTEK berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Modifikasi (WTM).

Ketua Dewas BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri mengapresiasi manajemen dan pihak terkait sehingga audit berjalan lancar dan sesuai timeline yang disepakati. 

BACA JUGA:11 Calon Kabupaten dan Kota Baru di Sumatera, Kikim Area dan Pantai Timur Termasuk

Sementara Dirut BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu jumlah kepersertaan di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) tumbuh 69,04 persen.

Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya atau menjai 6 juta peserta.

“Angka ini merupakan pertumbuhan yang terbesar selama 9 tahun terakhir,” terang Anggoro.

BACA JUGA:Bank Mandiri Genjot Kepemilikan Kendaraan Listrik Melalui Kopra dan Livin’

Untuk menggapai target 70 juta peserta aktif pada tahun 2026.

“Kami akan fokus untuk meningkatkan kepersertaan di sektor informal serta usaha kecil dan mikro lewat strategi retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi yang fokus pada ekosistem desa, pasar, e-commerce dan UKM serta pekerja rentan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: