Dinas Peternakan Imbau Peternak di OKU Waspada Penyakit Antraks

Dinas Peternakan Imbau Peternak di OKU Waspada Penyakit Antraks

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan OKU, Tri Apriningsih. Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengimbau para peternak di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit Antraks yang dapat menyerang hewan ternak sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan OKU, Tri Apriningsih melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sugiarto, Sabtu (15/7), mengatakan bahwa meskipun di OKU penyakit ini belum ditemukan, namun tetap harus diwaspadai agar tidak menyebar luas.

"Warga diharapkan mengantisipasi terhadap beberapa penyakit dimusim hujan, seperti Antraks yang telah menyebar di beberapa daerah di Indonesia," katanya.

Saat ini pihaknya menggencarkan sosialiasi tentang pencegahan penyakit hewan ternak, terutama Antraks pada sapi.

Menurut dia, sosialisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Antraks pada sapi karena dapat menyebabkan kematian.

Masyarakat diedukasi untuk selalu memperhatikan kesehatan hewan ternak, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar serta memastikan memberi pakan yang sehat sebagai upaya pencegahan.

Sebab, pemberian pakan yang tidak baik dan kebersihan kandang yang tidak terjaga dikhawatirkan dapat memicu munculnya penyakit Antraks.

Selain itu, Dinas Peternakan OKU juga mengerahkan petugas ke lapangan guna memantau kesehatan hewan ternak di kabupaten setempat.

"Untuk pemberian vaksin belum dilakukan karena masih menunggu pendistribusian dari Palembang," jelasnya.

Dia menjelaskan, Antraks adalah penyakit bakterial disebabkan oleh bakteri bacillus anthracis yang dapat menyebabkan hewan ternak mati mendadak.

Ternak yang terinfeksi penyakit Antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora atau jika mengenai bagian tubuh yang luka.

Penyakit Antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Hewan ternak yang mati mendadak karena Antraks tidak boleh dibuka karena oksigen yang masuk kedalam tubuh hewan tersebut dapat membantu pembentukan spora Antraks.

"Jika hewan ternak mati mendadak sebaiknya jangan disembelih ataupun dibakar, namun dikubur sedalam mungkin," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: