Bank Mandiri Terbitkan Kartu Debit dan E-money Plastik Daur Ulang Pertama di Indonesia

Bank Mandiri Terbitkan Kartu Debit dan E-money Plastik Daur Ulang Pertama di Indonesia

Bank Mandiri Terbitkan Kartu Debit dan E-money Plastik Daur Ulang Pertama di Indonesia serta Kartu Kredit Virtual Tanpa Kartu Plastik--

Nasabah dapat dengan mudah mengakses kartu kredit virtual ini melalui aplikasi Livin by Mandiri dan menggunakannya untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, Bank Mandiri mempelopori penggunaan PVC daur ulang (rPVC) di Indonesia untuk mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi emisi karbon.

BACA JUGA:Infinix Note 30 Pro Pas Untuk Gaming Dilengkapi Vapor-Chamber Liquid Cooling Buat Perangkat Tetap Dingin

Dengan jumlah kartu debit dan E-Money aktif sekitar 15 juta kartu, Bank Mandiri berpotensi mengurangi 2.252 ton CO2 dengan menggunakan PVC daur ulang.

Bahan rPVC untuk kartu Bank Mandiri diperoleh dari daur ulang kartu debit dan E-Money Bank Mandiri yang sudah kadaluarsa atau bahan PVC lainnya.

PVC daur ulang yang digunakan oleh Bank Mandiri telah memperoleh akreditasi dari The Underwriters Laboratories’ (UL) Recycled Content Validation, yang merupakan standar dan best practices internasional. 

BACA JUGA:10 Manfaat Buah Lontar, Salah Satunya Untuk Hati dan Ginjal

Validasi ini menjadi jaminan bahwa bahan yang digunakan oleh Bank Mandiri untuk kartu adalah PVC daur ulang yang ramah lingkungan.

Bank Mandiri juga meluncurkan program Carbon Insetting melalui aktivitas restorasi lahan dengan metode Natural Based Solution.

Selain itu, bank ini berkolaborasi dengan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance untuk menciptakan ekosistem EV (Electric Vehicle) melalui fitur EV di Livin’ Sukha dan promosi EV di Livin’ dan Kopra hingga Agustus 2023. 

BACA JUGA:14 Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Bikin Awet Muda

Dengan menghadirkan kartu plastik daur ulang dan kartu kredit virtual, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan kesadaran nasabah tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Ini adalah langkah konkret dalam mengatasi masalah sampah plastik dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-12 dan 14.

Serta menerapkan aspek Environment, Social, and Governance (ESG), khususnya pilar Environment. **

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: