Waduh, Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga

Waduh, Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga

Gajah liar masuk pemukiman, warga resah dan takut diserang mendadak.-@silampari-

MUSI RAWAS, PALPOS.ID - Diduga habitatnya terganggu, gajah liar masuk ke pemukiman PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/2198/warga">warga di Desa Tri Anggun Jaya (SP5 HTI) Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Akibatnya, PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/2198/warga">warga setempat merasa terancam dan takut tiba-tiba gajah datang menyerang.

Keberadaan gajah liar ini membuat PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/2198/warga">warga setempat resah dan takut serta merasa terancam.

BACA JUGA:Dukungan Pemekaran Sumselbar Semakin Menguat

Kepala Desa (Kades) Tri Anggun Jaya, Imran mengungkapkan bahwa belakangan ini hampir setiap hari gajah liar masuk ke perkebunan dan pemukiman warga.

"Ada sekitar 2 ekor gajah liar, yang sering terlihat masuk ke pemukiman dan ladang milik warga," ungkap Imran kepada wartawan, Senin 31 Juli 2023.

Menurut Imran, tak sekedar masuk ke ladang, gajah liar tersebut pun kerap merusak tanaman di ladang milik warga, seperti karet maupun kelapa sawit.

BACA JUGA:Waduh, Ribuan Pelanggar Lalin di Mura Terekam ETLE

"Hampir setiap malam kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan areal ladang warga," terangnya.

Tak hanya tanaman di ladang tambah Imran,  puluhan pondok warga juga jadi sasaran gajah liar tersebut. Karena itu warga menjadi resah dan ketakutan, bila sewaktu-waktu gajah tersebut datang dan menyerang warga.

"Sekarang warga takut, karena sebelumnya sudah ada dua warga yang meninggal akibat diserang gajah tersebut," katanya.

BACA JUGA:Terdampak Banjir, 7 Jembatan di Mura Putus

Terlebih juga pernah terjadi ada gajah yang masuk ke permukiman yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah warga. Beruntungnya, gajah tersebut lari dan tidak merusak rumah warga tersebut.

"Kami harap ada solusinya, meskipun SP5 HTI ini adalah jalur konservasi dan perlintasan gajah,"katanya.

Dikatakan Imran, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura, BKSDA Benakat Semangus dan Dinas Kehutanan Sumsel.

"Tapi hingga saat ini belum ada upaya pencegahan maupun penanganan agar gajah-gajah liar tersebut tidak lagi masuk ke permukiman kami,"tuturnya.

Terpisah Kepala UPTD KPH Wilayah XIII Lakitan-Bukit Cogong Edi Cahyono, ketika dikonfirmasi palpos.id terkait penyebab dan langkah antisipasi yang dilakukan Dinas Kehutanan,mengungkap bahwa hal itu luar Kewenagan dan wilayah kerja pihaknya.

"Silahkan hubungi  BKSDA seksi lahat," pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: