Bye-Bye Kabut Asap! Palembang Masuki Musim Peralihan, Waspada Angin Kencang

Bye-Bye Kabut Asap! Palembang Masuki Musim Peralihan, Waspada Angin Kencang

Memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan, warga Palembang diminta waspada angin kencang.--pixabay.com

PALEMBANG, PALPOS.ID - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) PALEMBANG mengumumkan bahwa saat ini wilayah ini sedang memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, membawa perubahan cuaca yang signifikan.

Veronica Sinta, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang, menjelaskan bahwa hujan yang terjadi hari ini merupakan tanda-tanda awal dari peralihan musim.

Menurutnya, cuaca yang tidak menentu telah terjadi dalam beberapa hari terakhir dan memberikan indikasi akan adanya potensi hujan.

BACA JUGA:Antisipasi Dampak Kabut Asap Disdik OKI Mundurkan Jam Belajar

"Ini merupakan kelanjutan dari potensi hujan yang terjadi pada tanggal 18, 19, dan 20.

Proses perubahan cuaca ini memang sudah kami prediksi tiga hari yang lalu," ungkap Veronica Sinta pada Jumat (20/10/2023).

Namun, situasi cuaca masih dinamis, dan perubahan bisa terjadi. "Untuk perkiraan terbaru, potensi hujan berkurang hingga tanggal 23, dan kemudian meningkat kembali pada tanggal 24. Namun, ini tetap akan bergantung pada perkembangan dinamika atmosfer," kata Veronica.

BACA JUGA:Cegah Ikan Belida Punah, Palembang Kembangkan Budidaya Ikan Belida Thailand

Walau demikian, ada daerah-daerah tertentu yang masih berpotensi mendapat hujan dengan intensitas rendah, terutama di wilayah barat Sumatera Selatan.

Veronica Sinta juga mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati. Cuaca hujan hari ini disertai dengan angin yang sangat kencang, dengan kecepatan mencapai 40 Knot (sekitar 80 km/jam) di SMB II Palembang, yang dianggap berbahaya.

"Musim peralihan ini harus diwaspadai karena hujan dapat disertai angin kencang," kata Veronica.

BACA JUGA:Tradisi Adu Betis Sulawesi Selatan, Ungkapan Syukur Masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja

Sebelumnya, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) telah digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Sumatera Selatan.

Veronica Sinta menyatakan bahwa TMC dapat memengaruhi perubahan cuaca, dan ia berharap hujan yang terjadi dapat membantu mengurangi dampak dari karhutla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: