Indeks Literasi Meningkat, Muara Enim Raih Penghargaan

Indeks Literasi Meningkat, Muara Enim Raih Penghargaan

Pemerintah Kabupaten Muara Enim menerima penghargaan Bhakti Perpustakaan tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori pejabat publik--

SUMATERA SELATAN,PALPOS.ID - Indeks literasi di Kabupaten Muara Enim dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Alhasil, Pemerintah Kabupaten Muara Enim mendapat penghargaan Bhakti Perpustakaan tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori "Pejabat Publik" atas dedikasi dan sumbangsih terhadap pengembangan perpustakaan di Provinsi Sumatera Selatan.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni yang diterima oleh Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Emran Tabrani pada Festival Literasi Nusantara Sumatera Selatan di Asrama Haji Palembang pada Jumat (27/10).

BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan

Dalam penerimaan penghargaan itu, Asisten I didampingi Staf Ahli Bupati Amrullah Jamaludin SE dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muara Enim Surya Panca Diharta serta Kepala OPD lingkup Pemda Muara Enim.

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana dalam laporannya mengatakan kegiatan yang mengangkat tema "Selebrasi Literasi" ini adalah untuk membudayakan literasi sebagai gaya hidup masyarakat.

Disampaikannya, pembangunan literasi masyarakat di Sumatera Selatan melibatkan semua elemen yang berjumlah 2007 orang.

BACA JUGA:Karyawan dan Mitra Diminta Prioritaskan K3

Pada tahun 2022, Pemprov Sumsel mendapat penghargaan Inovative Goverment Award dari Kementerian Dalam Negeri yang berdampak pada kegemaran membaca dan berkontribusi dalam peningkatan indeks pembangunan masyarakat Sumsel.

Fitriana menerangkan bahwa tujuan literasi ini sbg ajang apresiasi dan penghargaan kepada pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan literasi dan sebagai sarana menyalurkan minat bakat dan kreativitas pelajar, mahasiswa dan masyarakat melalui kompetisi di berbagai bidang literasi.

"Festival ini dilaksanakan selama tiga hari mulai Tanggal 27 hinggal 29 Oktober 2023 di Asrama Haji Palembang dengan berbagai kegiatan," pungkasnya.

BACA JUGA:Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Berkelanjutan

Sementara itu, Duta Literasi Sumsel, Ratu Tenny Leriva menyampaikan Festival Literasi ini merupakan kali ketiga yang dilaksanakan di Sumatera Selatan.

Kegiatan ini merupakan ajang selebrasi yang dilakukan oleh seluruh pegiat di Sumatera Selatan.

"Alhamdulilah, indeks literasi di Sumatera Selatan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Termasuk indeks literasi finansial di Sumsel melampaui angka nasional yakni 52,7 persen. Ini semua berkat sinergi dari semua pihak," ungkapnya.

BACA JUGA:Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Berkelanjutan

Dijelaskannya, literasi merupakan kemampuan membaca, menulis dan menganalisis informasi dari bacaan tersebut.

Namun menurut Kepala Perpustakaan Nasional, literasi selain menganalisis juga dapat menghasilkan produk dari bahan bacaannya.

"Salah satu program sinergi yang telah dilaksanakan ialah gerakan Sumsel Mandiri Pangan, yang sudah mengantar Sumsel sebagai provinsi dengan perpalensi penurunan stunting tertinggi se-Indonesia," paparnya.

BACA JUGA:Bupati Muara Enim Terima Penghargaan Proklim 2023 dari KLHK RI

Deputi Bidang Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Mariana Ginting yang membacakan sambutan Kepala Perpustakaan Nasional, mengatakan Indonesia masih menghadapi isu ketercukupan koleksi dan akses bahan bacaan yang belum merata yang merupakan tanggung jawab bersama.

"Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta mitra dan masyarakat sudah saatnya saling bersinergi dan saling berkolaborasi salah satunya melalui Gerakan Nasional Gemar Membaca, ungkapnya.

Dikatakannya, hasil kajian dari tahun 2020 menyatakan bahwa Indonesia sudah peringkat 16 dunia dalam kebiasaan membaca dengan durasi lama membaca rata-rata 6 jam per minggu. Posisi ini di atas Argentina dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:Sekolah Dibawah Naungan Kemenag Tetap Sekolah Seperti Biasa

"Di Tahun 2022, kajian tingkat kegemaran membaca masyarakat menunjukkan bahwa waktu membaca masyarakat Indonesia meningkat menjadi 8 jam 56 menit per minggu. Hal ini membuktikan bahwa permasalahan yang dihadapi bukanlah tentang kegemaran membaca tetapi ketersediaan bahan bacaan," paparnya.

"Kami mengingatkan bahwa kecerdasan bangsa perlu ditumbuhkan dengan menebar benih-benih kegemaran membaca dan penguatan budaya literasi sehingga mampu mengantarkan Indonesia menjadi negara hebat maju dan sejahtera," pungkasnya.

Terpisah, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Emran Tabrani, mengatakan keberhasilan kegiatan literasi tersebut sebagai sarana menyalurkan minat bakat dan kreativitas pelajar, mahasiswa dan masyarakat melalui kompetisi di berbagai bidang literasi.

BACA JUGA:HAR Minta Penyaluran Bantuan Beras Dipercepat

"Diraihnya penghargaan ini bentuk komitmen Pemda Muara Enim menumbuhkan minat baca dan penguatan budaya literasi dari seluruh aspek inovasi dan kreativitas sehinga terus mengalami peningkatan,"ujarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: