Rafale vs FC-31: Drama Persenjataan Generasi 4.5 vs 5 dalam Pertempuran di Udara

--
BACA JUGA:JAS 39E Gripen: Eksklusifnya Pesawat Tempur Berkemampuan Multi-Peran Generasi 4,5
Tantangan muncul dari timur, tepatnya dari Shenyang Aircraft Corporation, yang melahirkan FC-31, jet tempur China yang mendapat sorotan global.
Inspirasi dari F-35 AS memunculkan tuduhan kongres Amerika terkait serangan siber China untuk mencuri data penting persenjataan.
Meskipun Eurasian Times terbatas dalam menyajikan rincian terkait FC-31, tetapi desain yang mencolok dan kemampuan siluman menjadi daya tarik.
Perbandingan antara Rafale dan FC-31 menjadi babak baru dalam drama alutsista dunia. Rafale, sebagai perwakilan Barat, tampil dengan standar NATO yang mengesankan.
BACA JUGA:Jadi Negara Keempat ,Indonesia Membuat Senapan Serbu Blackout
BACA JUGA:Hebat : Era Tahun 60 an Angkatan Udara RI Pernah Punya Senjata Mematikan !
Payload mencapai 9 ton, dengan 14 cantelan senjata menjadikannya monster multi-misi. Bahkan, lima cantelan di antaranya mampu membawa persenjataan berat atau yang populer dengan sebutan "penggempur benteng".
FC-31, di sisi lain, terbatas pada persenjataan China dan Rusia, dengan kapasitas lebih terfokus karena desainnya sebagai jet tempur generasi 5.
Namun, kekuatan keduanya tidak hanya terletak pada senjata, tetapi juga pada radar mereka.
BACA JUGA:PTDI Siap Rakit 24 Black Hawk, Untuk Pertahanan RI.
BACA JUGA:PT Pindad Perkenalkan SS Amphibious, Senapan Serbu Revolusioner Yang Mampu Menembak di Bawah Air
Rafale memamerkan radar super akurat, sedangkan FC-31 dilengkapi dengan rudal Active Electronically Scaned Array (AESA) yang dapat mendeteksi dan melacak banyak target.
Perbandingan teknis ini menciptakan pandangan yang menarik tentang kemampuan siluman generasi 5 yang dimiliki FC-31.
Namun, persaingan ini tidak hanya menggali potensi teknis, tetapi juga menyoroti dinamika taktis dalam pertempuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: