Kontroversi Pertambangan Sawit di Muratara: PT Gorby Putra Utama (GPU) Sampaikan Fakta Sebenarnya

Kontroversi Pertambangan Sawit di Muratara: PT Gorby Putra Utama (GPU) Sampaikan Fakta Sebenarnya

Kontroversi Pertambangan Sawit di Muratara: PT Gorby Putra Utama (GPU) Sampaikan Fakta Sebenarnya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Mereka mencatat bahwa selama ini PT. Gorby selalu menjadi korban, mengalami hambatan dalam operasional tambang, bahkan dihadapkan pada berbagai tindakan penghalangan dari pihak PT. SKB.

Permintaan Keadilan Hukum

Berdasarkan fakta dan dukungan hukum yang dimiliki, PT. GPU meminta penegakan hukum yang adil terkait laporan polisi dengan Nomor STTLP/155/II/2024/SPKT/POLDA SUMSEL, tertanggal 10 Februari 2024, terkait dugaan tindak pidana pengrusakan.

Mereka menekankan agar penegakan hukum dan proses hukum lebih dulu dilakukan di Polda Sumsel.

Hal ini bertujuan menyampaikan fakta sebenarnya terkait insiden pengrusakan ekskavator di wilayah pertambangan kelapa sawit. 

BACA JUGA:Anggota DPR RI Fauzi Amro Perdebatkan Konflik Tapal Batas Kabupaten Muba dan Muratara

BACA JUGA:Kunjungan Tim Komisi II DPR RI Segera Selesaikan Polemik Perbatasan Kabupaten Muba dan Muratara

PT. GPU menegaskan kembali bahwa mereka berada dalam posisi yang benar secara hukum dan meminta dukungan serta keadilan dalam penyelesaian kasus ini. 

Dengan informasi yang lebih jelas dan dukungan masyarakat, diharapkan kebenaran dapat terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.

Sebelumnya, Kuasa Hukum PT SKB (Sentosa Kurnia Bahagia), Ronny David Sanaki SH melaporkan RM dan kawan-kawan ke Polda Sumsel, lantaran diduga melakukan pengerusakan parit gajah dan alat berat ekskavator milik PT.SKB, Selasa 13 Februari 2024.

Diungkapkan Ronny, terungkapnya kejadian ini saat karyawan perusahaan mengklarifikasi kerusakan parit gajah di Jalan Camp PT SKB, Desa Sako Suban, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu 04 Februari 2024, pukul 13.00 WIB.

BACA JUGA:Keunikan Danau Rayo Muratara : Surga Baru di Sumatera Selatan yang Airnya Tak Pernah Kering

BACA JUGA:Kabupaten Muratara Satu-satunya Daerah Tertinggal di Provinsi Sumatera Selatan

“Saat dilokasi, sempat terjadi perdebatan antara pelaku RM dengan karyawan perusahaan. Tujuan mereka merusak parit tersebut, untuk membuat akses jalan keluar masuk,” jelasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: