CEO PT Dirgantara Kunjungi DAPA dan KAI Korsel Upaya Perkuat Kerjasama Pengembangan KF-21

CEO PT Dirgantara Kunjungi DAPA dan KAI Korsel Upaya Perkuat Kerjasama Pengembangan KF-21

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Pada hari Jum'at, dalam sebuah langkah yang menarik perhatian publik, Gita Amperiawan, CEO PT. Dirgantara Indonesia (PTDI), sebuah perusahaan yang terlibat dalam proyek pengembangan jet tempur bersama KF-21, telah melakukan kunjungan ke Korea Selatan.

Langkah ini terjadi di tengah-tengah penyelidikan atas seorang karyawan PTDI yang diduga mencuri data terkait program tersebut.

Amperiawan berangkat dari Indonesia pada hari Kamis untuk melakukan perjalanan dua hari ke Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) dan Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI), menurut para pejabat di DAPA dan KAI.

BACA JUGA:Indonesia Semakin Dekat dengan Kesepakatan Kapal Selam ‘Scorpene Evolved

BACA JUGA:Demi Indonesia Fincantieri Gandeng Pembuat Radar Canggih Leonardo, Jual Kapal PPA nya ke Indonesia

Kunjungan ini sangat signifikan mengingat konteks penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dugaan upaya insinyur PTDI untuk mengambil teknologi terkait proyek tersebut di kantor pusat KAI di Sacheon pada bulan Januari.

Proyek yang melibatkan pengembangan pesawat tempur supersonik canggih, KF-21, telah menjadi fokus utama bagi PTDI setelah Indonesia setuju untuk ambil bagian pada tahun 2015.

Proyek ini diharapkan akan menghasilkan pesawat tempur yang memenuhi standar tinggi pada tahun 2026.

BACA JUGA:Bukan Kelas Kaleng-Kaleng Italia Menjual Kapal PPA ke Indonesia Bukan Kapal Bekas

BACA JUGA:Ultimatum Putin: Pangkalan NATO yang Menampung F-16 Ukrania Jadi Target Sah Rusia

Menurut pejabat DAPA, kunjungan Amperiawan ke Korea Selatan bertujuan untuk membicarakan proyek pembangunan bersama, meskipun rincian pembicaraan tersebut tidak diungkapkan secara terperinci.

Seorang pejabat KAI juga mengkonfirmasi kunjungan tersebut, menekankan bahwa diskusi terfokus pada kerja sama masa depan dalam proyek tersebut.

Namun, upaya Jakarta untuk mempertahankan komitmen terhadap program ini telah dipertanyakan selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:China Mengembangkan Helikopter Serang Baru: Persaingan Baru di Ranah Militer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: