Kaya akan Warisan: Perjalanan Multikulturalisme Lampung Tengah di Provinsi Lampung

Pemekaran Kabupaten Lampung Tengah: Konsolidasi otensi Menuju Otonomi Baru Provinsi Lampung Tengah.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Perubahan ini tidak hanya berdampak pada administrasi pemerintahan, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam struktur sosial dan demografi wilayah ini.
Ibukota kabupaten dipindahkan ke Kota Gunung Sugih sebagai langkah logis menyusul pemekaran tersebut.
Sejak saat itu, Lampung Tengah mengalami pertumbuhan pesat dalam jumlah kecamatan, kampung, dan kelurahan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Lampung Membawa Harapan Baru bagi Pembangunan di Ujung Pulau Sumatera
BACA JUGA:Kota Metro Lampung Menjadi Sorotan Sebagai Kota Dengan Biaya Hidup Rendah di Indonesia
Keragaman Budaya dan Agama: Kearifan Lokal di Lampung Tengah
Lampung Tengah adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis, termasuk suku Jawa, Sunda, dan Bali.
Keragaman agama juga sangat mencolok, dengan mayoritas penduduk memeluk Islam.
Namun, terdapat pula komunitas Hindu-Bali, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Budha, dan Hindu.
Keberagaman ini menjadi salah satu kekayaan terbesar Lampung Tengah, mencerminkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
BACA JUGA:Dinamika Mata Pencaharian dan Kearifan Budaya Kota Metro Lampung Sejak Tahun 2005 hingga Saat Ini
Dampak Transmigrasi: Perubahan Sosial dan Demografi
Antara tahun 1952 dan 1970, Lampung Tengah menjadi tujuan transmigrasi bagi ribuan keluarga dari Pulau Jawa dan Bali.
Kedatangan mereka membawa perubahan besar dalam struktur sosial dan demografi wilayah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: