Cobalt Chromium dan Potensi Bahayanya di Dunia Kedokteran Gigi

Cobalt Chromium dan Potensi Bahayanya di Dunia Kedokteran Gigi

Sepriana Urianti, SKM., M.Kes, Dosen DIII Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.-ist-

Salah satu bahaya utama dari CoCr adalah potensi alergi dan hipersensitivitas. Meskipun CoCr secara umum dianggap biokompatibel, beberapa individu dapat mengalami reaksi alergi terhadap kobalt atau kromium. 

Reaksi ini dapat berupa dermatitis kontak atau peradangan jaringan mulut yang menyebabkan rasa tidak nyaman bagi pasien. 

Oleh karena itu, penting bagi dokter gigi untuk mempertimbangkan riwayat alergi pasien sebelum memilih bahan ini. 

Selain alergi, potensi toksisitas dari ion kobalt dan kromium juga menjadi perhatian. Ketika perangkat gigi berbahan CoCr mengalami korosi atau keausan, ion logam dapat dilepaskan ke dalam rongga mulut dan diserap oleh tubuh. 

Studi menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap ion kobalt dan kromium dapat memiliki efek toksik pada sistem organ tubuh, termasuk ginjal dan hati. Hal ini menekankan pentingnya pemantauan dan perawatan perangkat gigi berbahan CoCr.

Masalah korosi pada CoCr, meskipun relatif tahan terhadap lingkungan oral, masih dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Lingkungan mulut yang asam atau penggunaan produk perawatan gigi yang abrasif dapat mempercepat proses korosi, meningkatkan risiko pelepasan ion logam. 

Oleh karena itu, pemeliharaan oral yang baik dan pemilihan produk perawatan yang tepat sangat penting bagi pengguna perangkat gigi berbahan CoCr. 

Selain itu, ada kekhawatiran tentang efek jangka panjang dari penggunaan CoCr dalam rongga mulut. 

Studi longitudinal masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak penggunaan jangka panjang bahan ini pada kesehatan mulut dan umum pasien. 

Beberapa penelitian awal menunjukkan kemungkinan perubahan mikrostruktural pada perangkat gigi CoCr seiring waktu, yang dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan perangkat tersebut.

Dalam kasus implan gigi, masalah biokorrosi dapat menjadi lebih serius. Implan berbahan CoCr yang terpapar lingkungan mulut yang berubah-ubah dapat mengalami degradasi yang mengarah pada kegagalan implan. 

Risiko ini diperparah oleh interaksi dengan bahan lain yang digunakan dalam restorasi gigi, seperti semen dental atau material komposit, yang dapat mempercepat korosi galvanic. 

Pembuangan perangkat gigi berbahan CoCr juga menimbulkan masalah lingkungan. Limbah medis yang mengandung logam berat seperti kobalt dan kromium perlu dikelola dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi lingkungan. 

Pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat menyebabkan polusi air dan tanah, yang pada akhirnya berdampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia.

Meskipun CoCr memiliki banyak keunggulan, penting bagi para profesional kesehatan gigi untuk menyadari dan mengelola potensi risiko yang terkait dengan penggunaannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: