Aliansi Pengguna Sungai Lalan: Tuntut Pemerintah Daerah Buka Akses Jalur Sungai Lalan yang Lumpuh

Aliansi Pengguna Sungai Lalan: Tuntut Pemerintah Daerah Buka Akses Jalur Sungai Lalan yang Lumpuh

Aliansi Pengguna Sungai Lalan: Tuntut Pemerintah Daerah Buka Akses Jalur Sungai Lalan yang Lumpuh.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Pernyataan Sikap Aliansi Pengguna Sungai Lalan

Dalam pernyataan sikap yang disampaikan pada aksi unjuk rasa tersebut, Aliansi Pengguna Sungai Lalan menuntut beberapa hal, antara lain:

Pembukaan Segera Jalur Sungai Lalan: Mendesak Pj Gubernur Sumatera Selatan untuk segera memerintahkan pembukaan kembali jalur Sungai Lalan dan memulihkan fungsinya agar dapat dilalui dan digunakan sebagaimana mestinya. 

BACA JUGA:Sigap, BPBD Muba Bersama Basarnas Cari 5 Korban Tenggelam Akibat Jembatan Ambruk di Lalan

BACA JUGA:Jembatan P6 kecamatan Lalan Ambruk, Ini Nama Korban yang Hilang dan Luka

Mereka menuntut agar pemerintah tidak lagi menunda-nunda proses pembersihan alur sungai dari puing-puing reruntuhan Jembatan P6.

Intervensi Pemerintah Pusat: Meminta Presiden RI, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, Menkopolhukam, dan Menteri Investasi untuk turun tangan. 

Aliansi menilai lambatnya penanganan masalah ini bukan hanya mengancam perekonomian rakyat Sumsel, tetapi juga menghancurkan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.

Tuntutan Pengunduran Diri: Aliansi memberikan ultimatum kepada Pj Gubernur Sumatera Selatan dan Pj Bupati Musi Banyuasin untuk segera mengundurkan diri jika tidak ada tindakan nyata untuk membuka akses jalur transportasi Sungai Lalan.

Seruan Aksi Lanjutan: Aliansi mengajak seluruh komponen masyarakat Sumatera Selatan untuk mendukung perjuangan mereka.

Ribuan warga direncanakan akan kembali mendatangi Kantor Gubernur Sumsel dan Kantor Bupati Musi Banyuasin jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Dukungan dan Respons Masyarakat

Aksi ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Sumatera Selatan, terutama mereka yang hidupnya bergantung pada Sungai Lalan. 

Banyak dari mereka yang merasa bahwa pemerintah telah lalai dan tidak tanggap terhadap situasi yang mengancam kehidupan mereka. 

Beberapa warga yang ikut dalam aksi menyuarakan kekhawatiran mereka tentang masa depan jika masalah ini tidak segera diselesaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: