Debat Publik Pilkada OKI 2024: Muchendi Usul Internet of Things, Abdiyanto Minta Pakai Bahasa Dusun

Debat Publik Pilkada OKI 2024: Muchendi Usul Internet of Things, Abdiyanto Minta Pakai Bahasa Dusun

Pilkada OKI 2024: Supriyanto Jadi Simbol Kedekatan dengan Etnis Jawa dan Komunitas Lokal.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Menurut Muchendi, hilirisasi sektor pertanian dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal. 

Contohnya, mengolah hasil panen menjadi produk turunan dengan nilai jual yang lebih tinggi. 

“Melalui modernisasi, kita bisa mendorong produktivitas dengan penggunaan traktor modern, bibit unggul, pupuk buatan, serta alat-alat penyemprot otomatis untuk pestisida dan herbisida,” katanya.

Supriyanto, calon Wakil Bupati pasangan MURI, menambahkan bahwa pihaknya akan mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal serta memastikan keterlibatan pemerintah dalam hilirisasi sektor pertanian. 

“Kami ingin agar pertanian di OKI tidak hanya berhenti di produksi, tetapi juga sampai pada tahap pemrosesan dan pemasaran, sehingga petani mendapatkan manfaat yang lebih optimal,” jelasnya.

Debat Perdana yang Ramai Dihadiri Masyarakat

Debat publik yang dimoderatori oleh Zackia Arfan ini berjalan lancar dan sukses. 

Masyarakat OKI yang hadir di Ballroom Hotel Novotel terlihat sangat antusias mengikuti jalannya debat. 

Ketua KPU OKI, M Irsan SE, mengungkapkan apresiasinya terhadap jalannya debat perdana yang berlangsung dinamis dan menarik perhatian publik. 

“Ini langkah awal yang baik bagi kedua pasangan calon untuk memaparkan visi-misinya kepada masyarakat,” ungkap Irsan.

Teknologi dan Bahasa Lokal Jadi Sorotan Debat Pilkada OKI

Perbedaan pendekatan antara kedua pasangan calon dalam menjawab isu teknologi menarik perhatian masyarakat OKI. 

Para pengamat politik setempat menilai, pendekatan MURI yang pro-teknologi juga mendapat perhatian karena mengusung modernisasi yang dianggap mampu menggerakkan sektor ekonomi lebih maju.

Muchendi dan Supriyanto menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan dengan memperkenalkan konsep-konsep modern yang bertujuan meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan yang mendominasi PDRB OKI. 

Meski demikian, mereka tetap menyadari pentingnya berkomunikasi secara efektif kepada masyarakat yang mungkin belum terbiasa dengan istilah-istilah teknis.

Dengan adanya dua visi yang berbeda ini, masyarakat OKI diberikan pilihan untuk menentukan arah pembangunan lima tahun mendatang, apakah mengutamakan pendekatan berbasis teknologi modern atau mempertahankan pendekatan lokal yang lebih sederhana namun dekat dengan keseharian masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: