Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Kabupaten Muba Pecah Menjadi Empat Wilayah Daerah Otonomi Baru
Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Kabupaten Muba Pecah Menjadi Empat Wilayah Daerah Otonomi Baru.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Kecamatan-kecamatan ini dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor perkebunan, pertanian, dan migas.
Pemerataan pembangunan di wilayah ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
BACA JUGA:Wamendagri: 337 Usulan Pemekaran Wilayah, Termasuk di Jawa Barat, dalam Kajian Pemerintah
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Pembentukan Sumsel Barat Didukung Mantan Gubernur Bengkulu
Kabupaten Musi Ilir: Potensi di Wilayah Barat Muba
Usulan kedua adalah pembentukan Kabupaten Musi Ilir, yang sebelumnya dikenal sebagai Kabupaten Muba Barat.
Rencana ini didukung oleh beberapa tokoh masyarakat dari kecamatan Babat Toman, Lawang Wetan, dan Sanga Desa.
Kecamatan-kecamatan yang akan menjadi bagian dari Kabupaten Musi Ilir meliputi Lawang Wetan, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, dan Batang Hari Leko.
Logo Kabupaten Musi Ilir dirancang dengan perisai berwarna oranye, menampilkan simbol pompa angguk yang dikelilingi oleh gambar padi dan kapas, mencerminkan kekayaan sumber daya alam dan semangat pembangunan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 6 Kecamatan Pisah dari Muara Enim dan Bentuk Kabupaten Gelumbang
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 6 Kecamatan Siap Membentuk Kabupaten Gelumbang
Dengan pembentukan Kabupaten Musi Ilir, diharapkan wilayah barat Muba dapat lebih berkembang melalui pengelolaan sumber daya yang lebih efektif dan terfokus.
Kabupaten Musi Ilir Utara: Menguatkan Potensi dan Persatuan Wilayah
Usulan ketiga adalah pembentukan Kabupaten Musi Ilir Utara, yang melibatkan lima kecamatan: Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Batang Hari Leko, Babat Toman, dan Sanga Desa.
Logo Kabupaten Musi Ilir Utara berbentuk perisai hijau muda dengan lambang tiga batang pohon karet dan aliran sungai, yang dikelilingi oleh padi dan kapas.
Lambang ini melambangkan kekayaan alam, kesuburan tanah, dan pentingnya persatuan masyarakat dalam membangun daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: