Bahaya Mengonsumsi Beras Mentah Potensi Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Jangan anggap remeh Mengonsumsi beras mentah dapat membawa risiko kesehatan yang serius, mulai dari gangguan pencernaan hingga keracunan makanan.-Foto: instagram@may493may-
Amilosa ini membutuhkan proses pemanasan agar bisa dipecah dan diserap oleh tubuh.
Ketika beras dimakan mentah, amilosa ini tetap berada dalam bentuk yang sulit dicerna, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, perut kram, dan diare.
BACA JUGA:Keistimewaan Buah Kiwi : Manfaat, Asal Usul, dan Peranannya dalam Kesehatan
BACA JUGA:Manfaat Pohon Bambu yang Perlu Anda Ketahui
Risiko Mikroorganisme dalam Beras Mentah
Beras mentah juga berpotensi mengandung berbagai mikroorganisme patogen, seperti bakteri, jamur, dan spora yang dapat berkembang biak jika tidak disimpan dengan baik.
Salah satu contoh mikroorganisme yang berbahaya adalah Bacillus cereus, sebuah jenis bakteri yang sering ditemukan pada beras dan dapat menyebabkan keracunan makanan jika beras tidak dimasak dengan sempurna.
Bacillus cereus menghasilkan racun yang bisa memicu gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare dalam waktu beberapa jam setelah konsumsi.
Beberapa jamur yang berkembang pada beras mentah juga menghasilkan aflatoksin, senyawa beracun yang dapat merusak hati dan meningkatkan risiko kanker.
Paparan jangka panjang terhadap aflatoksin bisa menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, terutama hati, dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Efek Samping pada Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dirancang untuk mencerna makanan yang telah diproses dengan baik, baik itu dimasak atau difermentasi.
Mengonsumsi beras mentah dapat membebani sistem pencernaan, terutama pada mereka yang memiliki sistem pencernaan sensitif.
Asam fitat yang terkandung dalam beras mentah tidak hanya mengikat mineral, tetapi juga mengganggu fungsi enzim yang diperlukan untuk proses pencernaan.
Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang lebih serius seperti gangguan peristaltik (gerakan otot di saluran pencernaan), yang pada gilirannya dapat menyebabkan sembelit atau bahkan obstruksi usus dalam kasus yang lebih parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: