Viral Jalan Aspal Mudah Terkelupas Begini Kata Tokoh Pemuda Setempat dan Ketua Jakor
Ketua Jakor Ogan Ilir Wirawansyah-foto:dokumen palpos-
OGANILIR, PALPOS.ID - Menanggapi video viral yang memperlihatkan kondisi pengaspalan di Dusun 3, Desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pulau Semambu, Hedi Mansyur, menyatakan setuju dan berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur di desanya.
Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap proses pengerjaan proyek agar hasilnya sesuai harapan masyarakat.
Hedi mengingatkan bahwa proses pengecoran atau pengaspalan jalan sebaiknya tidak dilakukan saat kondisi tanah masih basah.
Hal tersebut penting untuk memastikan kualitas dan daya tahan jalan.
BACA JUGA:Nagih Hutang Petani di Talang Serian Ogan Ilir Ini Malah Kena Keroyok Pakai Parang
BACA JUGA:Dituding Lakukan Razia Ilegal, Satlantas Polres Ogan Ilir Beri Klarifikasi, Ternyata Ini Faktanya.
Ia juga menyoroti perbedaan kondisi alam antara musim basah dan kering yang memengaruhi hasil pengerjaan.
“Pemborong harus lebih memahami kondisi alam agar tidak hanya mengejar target waktu, tetapi juga memastikan kualitas pekerjaan,” tegasnya.
Hadi yang juga Ketua Gabungan Putra Putri Sumatera Selatan (GPPS) berharap pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) tidak terburu-buru mengambil tindakan sebelum semua fakta terungkap.
“Kami ingin pembangunan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menjadi polemik berkepanjangan,” ujarnya.
BACA JUGA:Naik 23 Persen, Segini Harga Air Perumda Tirta Ogan
BACA JUGA:Komisi III DPRD Ogan Ilir Tinjau Proyek Jalan Aspal yang Viral Dikelupas Warga
Sementara itu ketua Jaringan Anti Korupsi (Jakor) Wirawansyah berharap agar APH dapat bertindak seoptimal mungkin agar tidak ada penyimpangan anggaran atau tindak pidana korupsi baik terhadap dinas terkait selaku pengguna anggaran juga terhadap pihak ketiga dalam hal ini kontraktor.
"APH harus melakukan pengawasan atau bila perlu penindakan jika ada potensi korupsi yang merugikan uang negara," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: