Diskon Tarif Berakhir Februari 2025: Token Listrik Terlanjur Dibeli Tak Hangus hingga Mei 2025

Diskon Tarif Berakhir Februari 2025: Token Listrik Terlanjur Dibeli Tak Hangus hingga Mei 2025.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Diskon Tarif Berakhir Februari 2025: Token Listrik Terlanjur Dibeli Tak Hangus hingga Mei 2025.
Program diskon tarif listrik 50 persen yang diberikan oleh PT PLN (Persero) akan resmi berakhir pada 28 Februari 2025.
Namun, pelanggan yang telah membeli token listrik dalam periode diskon masih dapat menggunakannya hingga Mei 2025.
Dengan demikian, meskipun kesempatan untuk membeli token dengan tarif diskon telah berakhir, pengguna tetap dapat menikmati manfaat dari program ini selama beberapa bulan ke depan.
BACA JUGA:Bulan Ramadan, Donasi Pegawai PLN Beri Sambungan Listrik Gratis Bagi 2.597 Keluarga Prasejahtera
BACA JUGA:Berkah Ramadhan, PLN UID S2JB Nyalakan Listrik 117 Pelanggan Prasejahtera GRATIS!
Token Listrik Diskon Tetap Berlaku Hingga Mei 2025
PT PLN memastikan bahwa token listrik dengan tarif diskon 50 persen yang dibeli pada Februari 2025 tetap bisa digunakan hingga Mei 2025.
Artinya, pelanggan tidak perlu khawatir kehilangan nilai dari token yang telah mereka beli.
Ketentuan ini memberikan keleluasaan bagi pelanggan, terutama bagi mereka yang telah membeli dalam jumlah besar sebelum masa diskon berakhir.
Meskipun demikian, setelah 28 Februari 2025, pelanggan yang ingin membeli token listrik baru harus membayar dengan tarif normal yang berlaku untuk kategori daya mereka.
BACA JUGA:Kolaborasi Apik PLN Bengkulu Perkuat Keandalan Listrik Jelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H
BACA JUGA:Toyota C-HR+ Resmi Meluncur: SUV Listrik Stylish dengan Jangkauan 600 Km.
Syarat dan Ketentuan Penggunaan Token Listrik Diskon
Agar dapat terus menggunakan token listrik diskon setelah Februari 2025, pelanggan harus memenuhi beberapa ketentuan berikut:
Token Tidak Memiliki Masa Aktif, Tapi Bisa Kedaluwarsa
Token listrik yang sudah dibeli tidak memiliki batas waktu pemakaian, namun dapat kedaluwarsa jika penggunaannya tidak dilakukan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: