Kue Apem : Tradisi Manis yang Tetap Eksis di Tengah Perubahan Zaman

Kue Apem : Tradisi Manis yang Tetap Eksis di Tengah Perubahan Zaman

Manisnya tradisi dalam setiap gigitan Kue Apem, jajanan pasar yang penuh makna dan kenikmatan.-Fhoto: Istimewa-

Adonan dasar kue apem terdiri dari tepung beras, kelapa parut, air daun pandan untuk memberikan warna hijau alami, dan gula kelapa yang memberikan cita rasa manis khas.

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan kue apem tradisional:

BACA JUGA:Banana Roll, Camilan Kekinian Berbahan Pisang yang Makin Diminati Masyarakat

BACA JUGA:SOP Konro Hadirkan Cita Rasa Khas Makassar dengan Sentuhan Modern

Membuat Adonan: Campurkan tepung beras, gula kelapa, dan air daun pandan. Aduk hingga adonan menjadi kental dan merata.

Proses Fermentasi: Setelah adonan tercampur rata, biarkan selama beberapa jam agar proses fermentasi terjadi. Fermentasi ini memberikan tekstur yang lembut dan rasa yang lebih enak pada kue apem.

Pengukusan: Setelah adonan siap, tuangkan ke dalam cetakan kecil-kecil, kemudian kukus hingga matang. Pengukusan ini akan membuat kue apem menjadi kenyal dan lembut di dalamnya.

Penyajian: Setelah matang, kue apem siap disajikan dalam keadaan hangat. Biasanya, kue apem akan disajikan bersama kelapa parut yang sudah dipanggang untuk menambah cita rasa.

Pada umumnya, kue apem bisa disajikan dengan berbagai varian rasa.

Ada yang menggunakan kelapa parut di dalamnya, ada pula yang memberikan topping serutan kelapa di atasnya.

Variasi warna yang digunakan pada kue apem juga semakin beragam, dengan warna-warna alami dari bahan-bahan seperti daun suji, daun pandan, dan kunyit.

Kue apem memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai acara adat di Indonesia.

Di beberapa daerah, kue apem disajikan dalam acara tasyakuran atau kenduri. Selain itu, kue apem juga menjadi simbol penghormatan dan penghargaan terhadap tradisi serta nenek moyang.

Salah satu acara yang sering kali menggunakan kue apem adalah perayaan Selametan atau acara syukuran yang ada di masyarakat Jawa.

Pada acara ini, kue apem sering disajikan sebagai bagian dari doa bersama untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Tradisi ini mengajarkan pentingnya rasa syukur dan harapan yang baik dalam kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: