80% Komponen Lokal! Hyundai Kona Electric Buktikan EV Bisa Buatan Indonesia.

Ketiganya saling terintegrasi dalam rantai produksi yang bukan hanya efisien, tetapi juga sangat lokal.

1. HLI Green Power: “Jantung” Produksi Sel Baterai

BACA JUGA:Dari bZ4X ke bZ: Evolusi Besar Toyota di Dunia Mobil Listrik Dimulai Sekarang!

BACA JUGA:Deuce and a Half” Sang Kuda Besi Medan Tempur yang Masih Perkasa di Era Modern.

Perjalanan dimulai di pabrik HLI Green Power, hasil kerja sama strategis antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Di sinilah "jantung" mobil listrik, yaitu sel baterai, diproduksi dengan teknologi tinggi dan standar global.

Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi luar biasa — mampu menghasilkan sel baterai untuk 150.000 unit mobil per tahun.

Yang menarik, 98% dari produksi HLI diekspor ke Korea Selatan dan India, sedangkan sisanya digunakan untuk kebutuhan domestik, khususnya Kona Electric.

Bagi Hyundai, ini bukan sekadar membangun pabrik, tapi menanam investasi jangka panjang dalam transfer teknologi dan peningkatan kemampuan industri lokal.

Ribuan tenaga kerja lokal telah dilatih untuk mengoperasikan proses manufaktur baterai berteknologi tinggi, dari pemrosesan bahan mentah hingga pengujian kualitas sel.

2. Hyundai Energy Indonesia (HEI): Merakit Kekuatan

Setelah sel baterai selesai diproduksi, proses berlanjut ke HEI, tempat di mana sel-sel tersebut disusun dan dirakit menjadi modul baterai utuh.

Di sinilah terjadi proses “kawinan energi”, yakni penggabungan sel menjadi satu kesatuan kuat yang dapat menggerakkan kendaraan listrik secara aman dan efisien.

Tidak hanya merakit, HEI juga melakukan pengujian menyeluruh terhadap modul-modul ini.

Proses seperti uji kestabilan arus daya, uji panas, dan pengujian beban dilakukan demi memastikan keamanan maksimal sebelum baterai dipasangkan ke mobil.

Sumber: