Bentley Arnage T 2003: Sang Raja Sedan Mewah Bermesin Monster 6.75 Twin Turbo.

Arnage T Black 2003 sudah dibekali dengan sistem pengereman ABS, kontrol traksi, airbag di seluruh penjuru kabin, serta struktur rangka monokok yang kokoh.

Sistem kontrol kestabilan elektronik (ESP) juga turut hadir untuk memastikan mobil tetap dalam kendali di segala situasi.

Sementara itu, fitur kenyamanan seperti pemanas kursi, pengaturan elektrik untuk semua jok, dan pendingin kabin ganda membuat pengalaman berkendara menjadi lebih personal.

Nilai yang Terus Meningkat

Saat diluncurkan, harga Bentley Arnage T Black 2003 bisa menembus angka Rp5-7 miliar (jika dikonversi ke nilai hari ini, termasuk pajak dan pengiriman). Namun seiring waktu, mobil ini mulai menjadi buruan para kolektor mobil klasik modern.

Nilai pasar untuk unit yang masih dalam kondisi prima kini bisa mencapai Rp1–2 miliar tergantung pada orisinalitas dan kilometernya.

Dengan produksi yang relatif terbatas dan statusnya sebagai salah satu Bentley terakhir sebelum era VW Group mengubah segalanya, Arnage T Black semakin dicintai oleh para purist.

Arnage T di Indonesia: Simbol Status Sejati

Meski jumlahnya sangat terbatas di Indonesia, Bentley Arnage T Black 2003 kerap muncul di acara otomotif klasik, komunitas luxury car, atau bahkan koleksi pribadi kalangan elite.

Mobil ini bukan hanya alat transportasi, tetapi simbol status dan cita rasa tinggi.

Dalam lanskap otomotif nasional yang didominasi oleh SUV mewah dan sedan Jerman modern, kehadiran Arnage T 2003 membawa nuansa berbeda—lebih eksotis, lebih otentik, dan sangat aristokratik.

Warisan dalam Wujud Empat Roda

Bentley Arnage T Black 6.75 Twin Turbo A/T 2003 adalah contoh sempurna dari keseimbangan antara kekuatan, kemewahan, dan warisan.

Ia bukan sekadar mobil mewah; ia adalah perwujudan nilai-nilai klasik yang langka dalam era otomotif modern yang terlalu digital dan generik.

Untuk mereka yang menghargai performa brutal dalam balutan desain klasik, Arnage T adalah sebuah mahakarya.

Sumber: